Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pegawai Nvidia Cuan Rp11,2 Triliun Jual Saham Kantornya

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 19 June 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Pegawai Nvidia Cuan Rp11,2 Triliun Jual Saham Kantornya

KABARBURSA.COM - Pegawai di internal Nvidia Corp telah berhasil menjual saham senilai lebih dari USD700 juta (sekitar Rp11,2 triliun) sepanjang tahun 2024. Hal ini terjadi di tengah terus meningkatnya harga saham yang mencatatkan rekor tertinggi, dipicu oleh permintaan yang terus meningkat terhadap produk cip semikonduktor.

Para eksekutif dan direktur perusahaan telah melepas sekitar 770.000 saham Nvidia hingga saat ini, tidak termasuk efek dari stock split 10:1 yang dilakukan pada 10 Juni lalu.

Penjualan saham ini merupakan yang terbesar dalam setengah tahun pertama tahun 2023, ketika sekitar 848.000 saham dijual, menurut data yang dikumpulkan oleh Washington Service.

Meskipun nilai penjualan saham tahun ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, hal ini sejalan dengan kenaikan harga saham sebesar 164 persen pada tahun 2024. Peningkatan ini dipicu oleh persaingan yang sengit dalam meningkatkan daya komputasi, serta permintaan yang tinggi untuk cip akselerator AI yang menjadi fokus utama Nvidia.

Menurut Mark Lehmann, CEO Citizens JMP Securities, meskipun penjualan ini mencatatkan jumlah yang signifikan, tidak perlu menimbulkan kekhawatiran berlebihan. Hal ini karena beberapa kompensasi juga diberikan dalam bentuk saham, sementara permintaan terhadap produk perusahaan terus menunjukkan tren positif.

"Ketika melihat penciptaan kekayaan semacam ini dan pembentukan kapitalisasi pasar, saya selalu mempertimbangkan siapa yang masuk dan keluar dari pasar ini, dan belum melihat adanya tanda-tanda signifikan dalam pergerakan tersebut," ujarnya dalam sebuah wawancara. "Itu akan menjadi perhatian yang lebih besar."

Nvidia, yang mendominasi pasar produksi cip, kini menempati peringkat ketiga terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar sekitar USD3,22 triliun, berada di bawah Microsoft Corp dan Apple Inc.

Lebih dari sepertiga dari jumlah saham yang dijual oleh orang dalam perusahaan terjadi setelah laporan keuangan kuartal pertama fiskal Nvidia pada 22 Mei, ketika perusahaan melaporkan pendapatan yang melampaui perkiraan dan pengumuman stock split yang mendorong harga sahamnya naik.

Beberapa direktur, seperti Mark Stevens dan Tench Coxe, termasuk dalam daftar penjual terbesar. CEO Jensen Huang sendiri melaporkan penjualan saham senilai sekitar USD31 juta pada hari Senin, sesuai dengan rencana perdagangan yang telah diatur sebelumnya. Nvidia menolak memberikan komentar terkait hal ini.

Meskipun terdapat banyak penjualan saham internal, data menunjukkan kurangnya pembelian saham oleh orang dalam Nvidia, kecuali Chief Financial Officer (CFO) Colette Kress yang membeli saham senilai USD107.390 pada Desember 2020, berdasarkan data dari Washington Service.

Namun demikian, meskipun ada aktivitas penjualan saham yang signifikan dari internal Nvidia, terlihat bahwa permintaan untuk saham perusahaan tersebut masih tinggi, sementara pembelian saham oleh orang dalam terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun beberapa pemegang saham utama melakukan aksi jual, investor lainnya tetap bersemangat terhadap prospek Nvidia di pasar semikonduktor yang kompetitif.

Mark Lehmann dari Citizens JMP Securities menekankan bahwa dalam menginterpretasikan penjualan saham ini, penting untuk mempertimbangkan konteksnya. Meskipun ada penjualan besar-besaran, kehadiran dan komitmen jangka panjang orang dalam perusahaan ini tetap menjadi pertimbangan penting.

Pencapaian Nvidia sebagai salah satu pemimpin dalam produksi cip semikonduktor, khususnya cip akselerator AI, juga menjadi sorotan utama dalam dinamika pasar yang terus berubah. Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai USD3,22 triliun, Nvidia tetap berada dalam posisi strategis di antara perusahaan-perusahaan teknologi global.

Namun, analisis dari Morgan Stanley yang menurunkan peringkat saham Nvidia ke tingkat underweight mencerminkan beberapa kekhawatiran terhadap arah kebijakan fiskal di masa mendatang dan fluktuasi di pasar valas global. Meskipun demikian, Nvidia terus menunjukkan kinerja yang solid dengan pendapatan yang terus meningkat, yang dapat memberikan dukungan lebih lanjut bagi harga sahamnya di pasar.

Kisaran harga saham Nvidia yang mencatat rekor tinggi dalam beberapa waktu terakhir juga menjadi indikator positif bagi prospek perusahaan ini dalam jangka panjang. Dengan kondisi pasar yang kompetitif dan dinamika industri semikonduktor yang terus berkembang, Nvidia tetap berada di garda depan untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan dalam teknologi AI dan komputasi.

Perkembangan selanjutnya dalam strategi penjualan saham dan respons pasar terhadap berbagai inisiatif Nvidia akan tetap menjadi perhatian utama bagi para pengamat dan investor di sektor teknologi global.

Agar diketahui, Nvidia adalah perusahaan teknologi multinasional yang terkemuka dalam desain dan produksi prosesor grafis (GPU), serta sistem on-chip (SoC) untuk pasar komputer pribadi, permainan video, dan profesional. Didirikan pada tahun 1993, Nvidia berkembang pesat menjadi salah satu pemimpin global dalam teknologi GPU, memanfaatkan inovasi untuk menggerakkan majunya gaming, komputasi AI, visualisasi profesional, dan mobil otonom. Perusahaan ini juga dikenal karena kehadiran kuatnya di bidang AI dengan platform perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung berbagai aplikasi yang memanfaatkan kecerdasan buatan. (*)