Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

PHK 450 Karyawan, Tokopedia Shop Dipantau Kemendag

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 19 June 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
PHK 450 Karyawan, Tokopedia Shop Dipantau Kemendag

KABARBURSA.COM - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim, menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau Tokopedia Shop setelah perusahaan tersebut melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sejumlah karyawan.

Isy mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi manajemen Tokopedia Shop untuk meminta penjelasan terkait alasan di balik PHK tersebut.

Menurut penjelasan dari manajemen Tokopedia Shop, pemecatan dilakukan sebagai langkah meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi fungsi yang dianggap redundant.

"Kami sudah menelepon manajemen untuk mengetahui alasan di balik PHK ini. Menurut mereka, PHK dilakukan karena ada fungsi yang berlebihan. Kami akan terus memantau perkembangan ini ke depannya," kata Isy di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024.

Diketahui, manajemen Tokopedia Shop melakukan PHK terhadap 450 karyawan setelah bergabung dengan TikTok Shop pada Januari 2024.

Bloomberg melaporkan bahwa jumlah tersebut setara dengan 9 persen dari total karyawan Tokopedia.

Namun demikian, sumber internal perusahaan menyebutkan bahwa jumlah karyawan yang di-PHK masih bisa berubah tergantung kondisi dan keputusan manajemen.

Sementara itu, Direktur Corporate Affairs Tokopedia dan ShopTokopedia, Nuraini Razak, telah memberikan klarifikasi mengenai situasi ini.

"Setelah penggabungan TikTok dan Tokopedia, kami mengidentifikasi beberapa area yang perlu diperkuat dalam organisasi dan menyelaraskan tim kami agar sesuai dengan tujuan perusahaan," ujar Nuraini dalam pernyataan resminya, Jumat, 14 Juni 2024.

"Sebagai hasilnya, kami harus melakukan penyesuaian yang diperlukan pada struktur organisasi sebagai bagian dari strategi perusahaan agar dapat terus tumbuh," tambahnya.

Sebagai infomasi, ByteDance Ltd mengumumkan pemangkasan sekitar 450 pekerja dari divisi e-commerce di Indonesia. Ini adalah putaran pertama pengurangan tenaga kerja sejak penggabungan TikTok Shop dengan Tokopedia pada Januari lalu.

Pengurangan ini, yang mencakup sekitar 9 persen dari total karyawan perusahaan, akan dimulai bulan ini.

Jumlah final pekerja yang terkena dampak masih dalam pembahasan dan bisa berubah seiring dengan perkembangan situasi.

Langkah ini menunjukkan upaya raksasa media sosial asal China tersebut untuk merombak operasional e-commerce di Indonesia, dengan tujuan memangkas biaya setelah merger senilai USD1,5 miliar antara TikTok Shop dan Tokopedia milik GoTo Group.

Indonesia menjadi pasar utama dalam ambisi e-commerce ByteDance. Namun, persaingan sangat ketat dengan pemain besar seperti Shopee dari Sea Ltd dan Lazada dari Alibaba Group Holding Ltd.

ByteDance memotong staf di berbagai divisi, termasuk periklanan dan operasional, sebagian untuk menghilangkan fungsi yang tumpang tindih.

Setelah penggabungan, bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia memiliki sekitar 5.000 karyawan.

Perjanjian yang tidak biasa ini membuat GoTo menjadi pendukung pasif dari operasional e-commerce yang digabungkan, memungkinkan ByteDance untuk memulai kembali bisnisnya di Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Aturan ini bertujuan melindungi layanan e-commerce lokal dan usaha kecil dari dominasi perusahaan asing.

ByteDance bergabung dengan raksasa teknologi China lainnya seperti Alibaba dan Tencent Holdings Ltd dalam upaya merampingkan bisnis dan meningkatkan keuntungan di tengah perlambatan ekonomi global.

Selama dua tahun terakhir, perusahaan-perusahaan ini telah memangkas puluhan ribu pekerjaan.

TikTok, yang menghadapi tekanan regulasi di AS, juga memberhentikan ratusan karyawan di tim pemasaran dan operasional globalnya bulan lalu, sebagai bagian dari perombakan besar yang dilakukan oleh ByteDance.

Dikhawatirkan berdampak ke UMKM

Sementara itu, Direktur Utama Smesco, Wientor Rah Mada, menyampaikan kekhawatirannya mengenai rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh platform e-commerce Tokopedia terhadap ratusan karyawan. Menurutnya, tindakan ini dapat berdampak negatif pada bisnis UMKM di Indonesia.

Selain itu, Wientor juga mengungkapkan kekhawatiran tentang masuknya pekerja asing yang menggantikan pekerja lokal. Dia menyoroti bahwa kondisi ini disebabkan oleh dominasi e-commerce lokal yang kini dikuasai oleh raksasa teknologi asal Tiongkok, Bytedance.

"Pemecatan terhadap 450 karyawan lokal ini semakin mengukuhkan bahwa Tokopedia tidak berpihak kepada hal-hal lokal," ujarnya.

Wientor menegaskan perlunya mempertanyakan komitmen direksi GoTo yang baru terhadap sumber daya lokal Indonesia, baik UMKM maupun karyawan. Dia menyampaikan hal ini saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa, 18 Juni 2024.

Ia juga mengkritik pencaplokan Tokopedia oleh TikTok, dan menyinggung dugaan pelanggaran Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023. Dalam peraturan tersebut, dijelaskan bahwa demi menjaga persaingan usaha yang sehat, platform e-commerce (PPMSE) wajib memastikan tidak adanya keterhubungan atau interkoneksi dengan platform lain, seperti media sosial.

"Biar bagaimanapun juga, ketika pihak asing menguasai 75,01 persen saham di Tokopedia, mereka bisa berbuat apa saja. PHK massal karyawan lokal ini bisa saja hanya awalnya," ucap Wientor.

Wientor mengaku khawatir atas masuknya pekerja asing yang menggantikan pekerja dalam negeri, mengingat pekerjaan di platform digital bisa dilakukan secara remote dari luar Indonesia.

"Sebagai platform digital, pekerjaan mungkin bisa dilakukan secara remote dari Tiongkok, tidak perlu secara fisik ada di Indonesia. Tetapi tetap saja ini berarti terjadi pengalihan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh SDM Indonesia menjadi SDM luar negeri," sambung Wientor.

Dia juga menyatakan bahwa setelah akuisisi belum ada tindakan konkret dari Shop Tokopedia yang berpihak kepada UMKM. Bahkan, kampanye "Beli Lokal" yang dilakukan masih ditemukan produk yang belum sepenuhnya lokal.

"Kita semua tahu, minggu lalu pada saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pendiri GoTo juga keluar. Kekhawatiran bahwa Shop Tokopedia kehilangan jati dirinya sebagai platform UMKM lokal semakin mendekati kenyataan," kata Wientor. (*)