Menurut Sandiaga, zona khusus wisata literasi Kwitang akan terintegrasi dengan zona pariwisata halal yang dekat dengan Islamic Center. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan terhadap literasi dan juga memperkuat sektor pariwisata halal di Indonesia.
Sandiaga menekankan pentingnya industri penerbitan dalam memajukan ekonomi kreatif, khususnya di sektor film. Banyak film sukses, baik dari platform streaming seperti Netflix maupun bioskop, berasal dari karya-karya tulis seperti novel dan skrip yang diproduksi oleh industri penerbitan.
Selain itu, Sandiaga menyatakan bahwa pemerintah akan memfasilitasi transformasi digital bagi industri penerbitan. Transformasi ini diharapkan dapat mendorong minat baca masyarakat Indonesia dan memperluas akses terhadap bahan bacaan.
Sandiaga juga menyoroti peran ekonomi kreatif sebagai penopang perekonomian Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Sektor ekonomi kreatif Indonesia menempati posisi ketiga di dunia dan telah menyumbangkan Rp1.300 triliun kepada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Tiga subsektor ekonomi kreatif yang menonjol adalah kuliner, kriya, dan fesyen, dengan masing-masing menyumbang 43 persen, 17 persen, dan 15 persen dari PDB.
Dengan pengembangan zona khusus wisata literasi di Pasar Buku Kwitang dan upaya transformasi digital, Sandiaga berharap dapat meningkatkan minat baca masyarakat dan mendukung pertumbuhan industri penerbitan serta ekonomi kreatif di Indonesia.
Cari Investor
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), telah membahas potensi investasi dalam upaya pengembangan parekraf Indonesia dengan empat negara.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata (Menparekraf), Sandiaga Uno saat bertemu dengan sejumlah perwakilan negara peserta Executive Council UN Tourism Meeting di Barcelona, Spanyol.
Sandiaga mengatakan, ada empat perwakilan negara peserta Executive Council UN Tourism Meeting yang ditemuinya. Mereka adalah Menteri Negara bidang Pariwisata Spanyol, Rosario Sanchez Grau; Menteri Sumber Daya Alam dan Pariwisata Tanzania, Angeliah Jasmine Mbelwa Kairuki; Menteri Pariwisata Republik Federal Nigeria, Lola Ade-John; dan Menteri Pariwisata Arab Saudi, Ahmed Aqeel AlKhateeb.
Sandiaga menuturkan, pertemuan bilateral ini bertujuan untuk membahas berbagai potensi kerja sama dalam hal pengembangan sektor parekraf sekaligus mengajak investor dari negara-negara itu untuk berinvestasi di Indonesia. Investasi ini berperan penting dalam upaya pengembangan sektor parekraf yang berkualitas dan berkelanjutan di Tanah Air.
“Sektor parekraf adalah sektor yang sangat menjanjikan. Karena sektor ini terbukti menjadi salah satu sektotorr perekonomian yang menyumbang angka yang cukup besar bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia atau sekitar 8 persen,” ujar dia dalam keterangannya, Rabu 12 Juni 2024.
Tidak hanya itu, Sandiaga menambahkan, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan keindahan alam yang menjadi modal kuat untuk memanfaatkan sektor parekraf sebagai lokomotif penggerak perekonomian masyarakat.
Selain itu, sektor parekraf di Indonesia juga terbukti mampu menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat.
“Jadi dalam pertemuan ini, saya meyakinkan kepada perwakilan negara-negara sahabat untuk berinvestasi di Indonesia. Terutama dalam pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas dan peningkatan sumber daya manusia serta potensi-potensi kerja sama lainnya untuk menciptakan sektor parekraf yang berkualitas, berkelanjutan, dan bermanfaat baik dari segi ekonomi, sosial masyarakat, maupun lingkungan,” jelasnya.
Investasi Sektor Pariwisata
Sebelumnya, Sandiaga menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak investasi di sektor pariwisata untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam Forum Internasional Investasi Pariwisata 2024 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 5 Juni 2024, Sandiaga menyampaikan data yang menunjukkan realisasi investasi di sektor pariwisata pada tahun 2023 sebesar USD3.604 juta atau sekitar Rp58,64 triliun.
Namun, ia mencatat bahwa 80 persen dari investasi tersebut terkonsentrasi pada hotel berbintang, restoran, kafe, serta pusat kebugaran.
Pada kuartal pertama 2024, realisasi investasi di sektor pariwisata mencapai USD943,40 juta (sekitar Rp15,35 triliun) dari target USD3.000 juta (sekitar Rp48,91 triliun).
Investasi tersebut sebagian besar dialokasikan pada hotel berbintang, restoran, dan hotel apartemen.
“Kita butuh lebih banyak investasi di ekosistem, termasuk pengembangan produk pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis masyarakat yang inklusif,” kata Sandiaga.
Ia menambahkan bahwa Indonesia membutuhkan investasi lebih dari USD15 miliar hingga USD20 miliar untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.
Sandiaga juga optimistis bahwa Forum Internasional Investasi Pariwisata (ITIF) 2024 dapat menarik lebih banyak investor dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.