KABARBURSA.COM – Mengutip panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 13.30 WIB pada Selasa, 18 Juni 2024, daging ayam ras mengalami peningkatan harga 1,42 persen atau naik Rp530. Kenaikan harga itu terjadi sehari setelah perayaan Idhuladha pada Senin, 17 Juni 2024 lalu.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan), Sugeng Wahyudi menyebut, naiknya harga ayam broiler terjadi bahkan sejak dua minggu terakhir.
“Naiknya harga ayan broiler di kendang atau daging ayam memang sudah terjadi dua minggu terakhir,” kata Sugeng saat dihubungi Kabar Bursa, Selasa, 18 Juni 2024.
Saat ini, tutur Sugeng, harga day old chick (DOC) atau anak ayam berada di angka Rp8.000 per ekor. Sementara harga pakan ayam sendiri, berada di angka Rp9.000 per kg. Hal itu yang menyebabkan harga daging ayam broiler sendiri melonjak.
“Ini yang menyebabkan harga ayam broiler naik,” jelasnya.
Di sisi lain, Sugeng juga mengungkap adanya penurunan jumlah peternak ayam mandiri sejak 2019 lalu. Saat ini, penurunan jumlah peternak ayam mandiri mencapai angka 10 persen. Adapun dinamika pasar yang tidak pasti menjadi penyebab menurunnya jumlah peternak ayam mandiri.
“Efek dari kondisi usaha dari tahun 2019 sampai dengan 2023 yang tidak kondusif, peternak dalam kondisi merugi sepanjang tahun di tahun-tahun tersebut,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, tutur Sugeng, Bapanas sendiri berjanji akan merevisi Peraturan Bapanas (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras.
Secara rinci, harga acuan penjualan (HAP) di tingkat produsen telur ayam ras akan naik dari Rp22.000 menjadi Rp24.000 per kg. Sementara HAP daging ayam ras akan naik dari Rp21.000 menjadi Rp23.000.
“Paralel dengan harga-harga sapronak atau sarana produksi,” ungkapnya.
Berdasarkan papan harga Bapanas yang dikutip pukul 13.30 WIB pada Selasa, 18 Juni 2024, harga beras premium turun 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.410 per kg, beras medium turun 0.82 persen atau Rp110 per kg menjadi Rp13.270 per kg, kedelai biji kering impor naik 1.92 persen atau Rp230 menjadi Rp12.180 per kg.
Sementara bawang merah turun 0.19{ccd4fd764ee01eeffde149d16dd889e35ba3aa084bee9e8382bbf985fd92fc52} atau Rp08 menjadi Rp42.220 per kg, bawang putih turun 0.26 persen atau Rp110 menjadi Rp41.900 per kg, cabai merah keriting naik 6.17 persen atau Rp3.500 menjadi Rp60.230 per kg, dan cabai rawit merah naik 7.07 persen atau Rp3.210 menjadi Rp48.600 per kg.
Di sisi lain, harga daging sapi murni mengalami penurunan harga 0.84 persen atau Rp1.120 menjadi Rp132.950 per kg, harga telur ayam ras naik 1.08 persen atau Rp320 menjadi Rp29.960 per kg, gula konsumsi turun 0.71 persen atau Rp130 menjadi Rp18.220 per kg, minyak goreng kemasan sederhana stabil diharga Rp18.010 per liter.
Tepung terigu curah turun 2.67 persen atau Rp270 menjadi Rp10.380 per kg, minyak goreng curah naik 0.76 persen atau Rp120 menjadi Rp15.870 per liter, jagung tk peternak turun 1.57 atau Rp90 menjadi Rp5.660.
Ikan kembung turun 4.56 persen atau Rp1.720 menjadi Rp36.000 per kg, ikan tongkol turun 12.58 persen atau Rp4.070 menjadi Rp28.280, ikan bandeng turun 7.20 persen atau Rp2.570 menjadi Rp33.100 per kg, garam halus beryodium naik 2.75 persen atau Rp310 menjadi Rp11.590 per kg, dan tepung terigu kemasan turun 1.37 persen atau Rp180 menjadi Rp13.000 per kg.
Berdasarkan data Direktortar Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), secara nasional, kebutuhan hewan kurban berada pada angka 1,97 juta ekor, dengan ketersediaannya yang mencapai 2,06 juta ekor. Kementerian Pertanian sendiri memprediksi ketersediaan hewan kurban tahun ini surplus hingga 88 ribu ekor.
Berdasarkan data tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan jumlah ketersediaan hewan kurban baik sapi, kerbau, kambing maupun domba akan memenuhi kebutuhan nasional. "Persiapan kurban Insyaallah aman, cukup sampai kita Idul Adha nanti, saya sudah terima laporannya, dan aman, jumlahnya sangat cukup,” kata Amran dalam keterangan resminya, pada Kamis, 6 Juni 2024.
Penjualan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha 2024 mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2023.
Pada tahun 2024, Hari Raya Iduladha jatuh pada hari Senin tanggal 17 Juni. Di Indonesia, masyarakat merayakannya, salah satunya dengan memotong hewan kurban dan membagi-bagikan kepada sesamanya.
Momen ini memberikan keberuntungan bagi para pedagang hewan kurban, yang meski hanya berjualan setahun sekali, mampu meraup keuntungan yang cukup besar. (and/prm)