Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Ekspor Komoditas Pertanian Meningkat di Kuartal I 2024

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 15 June 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Ekspor Komoditas Pertanian Meningkat di Kuartal I 2024

KABARBURSA.COM - Sektor pertanian Indonesia menunjukan kinerja positif di Kuartal I Tahun 2024. Berdasarkan data Economist Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Kementerian Keuangan, ekspor produk buah-buahan mencapai USD262,44 juta atau naik 65,37 persen secara tahunan (year on year/yoy) jika dibandingkan dengan periode  yang sama di tahun sebelumnya sebesar USD158,70.

Sementara ekspor produk rempah-rempah, Indonesia mencatat nilai sebesar USD178,47 juta, meningkat 13,58 persen yoy jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontibusi ekspor produk buah-buahan nasional pada 2023 sebesar USD637,93 juta dengan total volume ekspor meningkat 10,28 persen yoy mencapai 1,20 juta ton. Sedangkan rempah-rempah sebesar USD613,79 juta dengan peningkatan volume hingga 26,75 persen yang mencapai 157,79 ribu ton.

Kepala Divisi NIA, Trade Finance & Financing (NTF) LPEI, Berlianto Wibowo menuturkan, pihaknya terus mendorong ekspor produk organik hortikultura ke berbagai negara, khususnya Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Di sisi lain, dia juga mengaku akan mendukung penuh para pelaku usaha dalam negeri untuk meningkatkan skala ekspor dengan terus mengembangkan usahanya melalui pemberian fasilitas PKE. Hingga bulan April 2024 tercatat LPEI telah melakukan disbursement fasilitas PKE hingga Rp15.2 triliun dengan total lebih dari 90 negara tujuan ekspor.

"Salah satu upaya dalam mendukung pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), LPEI memberikan dukungan melalui fasilitas PKE UKM," kata Berlianto dalam keterangan resminya, Sabtu, 15 Juni 2024.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri menuturkan, Indonesia terus mendorong peningkatan produksi dan ekspor buah unggulan nasional melalui berbagai program yang dijalankan pihaknya.

Apalagi, kata Kuntoro, Indonesia memiliki lahan pertanian subur yang dapat mendukung potensi ekspor buah dan rempah.

"Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga terus mendorong petani buah dan rempah untuk meningkatkan produksinya sehingga ke depan bisa merambah ekspor dan merajai pasar internasional," ujar Kuntoro.

Di sisi lain, nilai ekspor produk hortikultura per April 2024 mengalami peningkatan hingga 35 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan besarnya peluang ekspor produk hortikultura Indonesia.

Komoditi Pertanian Diminta Jadi Penopang Inflasi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk segera mempercepat pemasangan pompa (pompanisasi) pada lahan-lahan sawah tadah hujan yang mengalami kekeringan panjang akibat gelombang panas ekstrem yang melanda hampir semua daerah. Karenanya, Jokowi berharap pertanian menjadi solusi pasti dalam mengendalikan inflasi.

"Saya sudah perintahkan secepatnya memasang, membangun pompa-pompa, mungkin 20.000-an pompa akan kita pasang di daerah-daerah yang memiliki produksi beras. Ini yang nanti menjaga inflasi kita tidak naik," kata Jokowi dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 14 Juni 2024.

Jokowi memperkirakan, tahun 2050 mendatang para petani akan mengalami kekurangan air akibat kekeringan panjang. Akibatnya, dunia akan mengalami kelaparan berat karena sebagian sentranya mengalami gagal panen.

"Ini yang harus direncanakan dan diantisipasi mulai dari sekarang karena diperkirakan 50 juta petani akan kekurangan air. Enggak ada air," tegas Jokowi.

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pemasangan pompa menjadi solusi yang cepat bagi sektor pertanian ke depan. Beliau menyampaikan rasa syukurnya atas langkah Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah mendistribusikan sebanyak 1.600 unit pompa ke berbagai daerah produsen nasional. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian, serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan negara.

"Beberapa pompa sudah dikirim ke kodam-kodam dan masuk pompa 1.600, terutama di daerah-daerah produksi. Saya minta pompa dari sungai naikkan ke atas untuk mengairi sawah baik itu sungai besar, sedang, kecil jangan biarkan air masuk ke laut," katanya.

Meski begitu, Jokowi meminta agar jajaran terkait membangun saluran-saluran irigasi baik primer maupun sekunder. Dia berharap, dengan cara itu seluruh waduk dan bendungan yang dibangun dapat mengalirkan pasokan airnya.

"Harus ada saluran primer, irigasi sekunder dan tersier sehingga air bisa sampai ke sawah dan meningkatkan produksi. Jadi yang sebelumnya hanya satu kali panen bisa menjadi tiga kali. Dengan begini inflasi bisa terjaga," katanya. (and/*)