Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

AirAsia Catatkan Pendapatan Kuartal I 2024 Rp1,74 Triliun

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 13 June 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
AirAsia Catatkan Pendapatan Kuartal I 2024 Rp1,74 Triliun

KABARBURSA.COM - PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID/CMPP) mengumumkan bahwa mereka berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,74 triliun pada kuartal pertama 2024, meningkat sebesar 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan Rp1,37 triliun.

Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine, menyatakan bahwa kenaikan pendapatan ini didorong oleh pulihnya aktivitas pemesanan tiket penerbangan domestik dan internasional setelah masa pemulihan dari dampak COVID-19.

"Kami melihat peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang sebesar 33 persen atau 1,62 juta, dengan tingkat keterisian penumpang (loadfactor) naik sebesar dua poin persentase menjadi 83 persen dibandingkan kuartal pertama 2023," jelas Veranita.

Pendapatan utama AAID/CMPP berasal dari operasi penerbangan, di mana penjualan tiket kursi pesawat menyumbang sebesar Rp1,47 triliun, diikuti oleh pendapatan dari layanan tambahan (ancillary) sebesar Rp255,8 miliar dan kargo sebesar Rp13,5 miliar.

Dari segi pemasukan berdasarkan lokasi, Jakarta menjadi kontributor utama dengan pendapatan sebesar Rp776,7 miliar, diikuti oleh Denpasar dengan Rp638,3 miliar. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatatkan pendapatan sebesar Rp198,8 miliar dan Rp128,3 miliar.

Veranita juga mengumumkan bahwa AAID/CMPP telah meresmikan dua rute baru pada kuartal pertama 2024, yakni Denpasar–Lampung dan Jakarta–Kota Kinabalu, Malaysia. Kedua rute ini merupakan bagian dari strategi untuk memperluas jangkauan penerbangan AAID/CMPP baik secara domestik maupun internasional.

Perusahaan juga berkomitmen untuk terus meningkatkan strategi keberlanjutan dan kelangsungan perusahaan, termasuk dukungan terhadap upaya pemerintah untuk memperkuat industri penerbangan nasional. Meskipun menghadapi tantangan seperti pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan kenaikan harga bahan bakar, AAID/CMPP tetap optimis untuk terus beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi dinamika pasar yang kompleks.

Meskipun demikian, secara finansial, AAID/CMPP mencatatkan kerugian sebesar Rp777 miliar pada kuartal pertama 2024, di mana konsumsi bahan bakar menjadi salah satu faktor pengeluaran utama yang mempengaruhi hasil operasional perusahaan.

Dengan proyeksi pertumbuhan positif ini, AAID/CMPP tetap optimis untuk terus memperluas dan memperkuat posisinya dalam industri penerbangan Indonesia, sambil tetap mengedepankan komitmen terhadap keberlanjutan dan pelayanan terbaik bagi para pelanggan.

Laba Rp6,62 Triliun Sepanjang 2023

PT Indonesia AirAsia Tbk berhasil meraih pendapatan sebesar Rp6,62 triliun pada 2023, mencatatkan lonjakan signifikan sebesar 75,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Veranita menjelaskan bahwa kenaikan pendapatan ini sebagian besar didorong oleh pemulihan kinerja perusahaan pasca pandemi COVID-19. "Operasi penerbangan menjadi kontributor utama pendapatan, di mana penjualan tiket kursi pesawat menyumbang sebesar Rp5,63 triliun. Selain itu, pendapatan juga berasal dari layanan bagasi sebesar Rp731,74 miliar," ujar Veranita dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada hari Minggu.

Pendapatan tambahan diperoleh dari layanan penerbangan sebesar Rp125,85 miliar, kargo sebesar Rp44,26 miliar, dan carter sebesar Rp14,08 miliar. Operasi penerbangan di Denpasar menjadi penyumbang terbesar pendapatan dengan nilai Rp2,63 triliun, diikuti oleh Jakarta dengan Rp2,58 triliun. Sementara itu, pendapatan dari Surabaya dan Medan masing-masing mencapai Rp784 miliar dan Rp624 miliar.

Meskipun menghadapi tantangan seperti kenaikan harga bahan bakar dan biaya perbaikan, Indonesia AirAsia berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang positif. "Manajemen aktif dalam mencari sumber pendanaan melalui skema potensial dan berupaya untuk mengatasi tantangan tersebut guna memastikan kelangsungan operasional perusahaan," tambah Veranita.

Veranita juga menegaskan bahwa operasional penerbangan Indonesia AirAsia berjalan lancar, melayani pengangkutan penumpang dan barang tanpa gangguan, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional. Perusahaan juga berkomitmen untuk terus meningkatkan strategi keberlanjutan, yang tidak hanya menguntungkan perusahaan tetapi juga mendukung stabilitas industri penerbangan nasional.

Pada Maret 2024, Indonesia AirAsia melayani total 33 rute, termasuk 12 rute domestik dan 21 rute internasional. Tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) meningkat signifikan dari 73 persen pada kuartal pertama 2023 menjadi 87 persen pada kuartal pertama 2024.

Sedangkan tingkat keterisian penumpang (load factor) mencatatkan kenaikan menjadi 83 persen, naik 2 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah penerbangan selama kuartal pertama 2024 juga meningkat sebesar 30 persen menjadi 10.874 penerbangan, dengan total penumpang mencapai 1,63 juta, meningkat 33 persen dari kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Dengan pencapaian ini, Indonesia AirAsia terus memperluas jangkauan operasional dan meningkatkan layanan demi memenuhi kebutuhan pelanggan serta memberikan kontribusi positif bagi industri penerbangan Indonesia.

Target 377 Armada di 2029

CEO dari Capital A dan Advisor AirAsia Aviation Group, Tony Fernandes, mengumumkan rencana untuk meningkatkan armada pesawat AirAsia menjadi 377 unit pada tahun 2029. Tony Fernandes menyatakan bahwa saat ini AirAsia sedang melakukan pencarian terhadap produsen pesawat lain di luar Airbus untuk memenuhi kebutuhan ekspansi rute yang terus meningkat.

"Dalam lima tahun ke depan, kami akan tumbuh menjadi 377 armada pesawat, dan kami ingin terus berkembang lagi," kata Tony Fernandes dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat lalu.

Tony Fernandes juga menambahkan bahwa AirAsia Group sedang berdiskusi dengan beberapa produsen pesawat lain karena Airbus tidak dapat memenuhi permintaan AirAsia dengan cepat seperti yang diinginkan oleh maskapai penerbangan tersebut.

"Kami sedang berdiskusi dengan produsen lain, seperti yang Anda tahu kami mencari berbagai opsi yang dapat memperkuat pasar kami, dan jika kami menerima tawaran yang baik dari produsen lain, kami akan mempertimbangkannya dengan serius," ungkap Tony Fernandes.

Dengan menambah jumlah armada pesawat, AirAsia bertujuan untuk memperkuat posisi mereka di industri maskapai penerbangan global. Tony Fernandes juga menegaskan bahwa target AirAsia untuk tahun 2024 adalah melayani 76 juta penumpang, yang akan menjadikan mereka salah satu dari maskapai penerbangan terbesar di Asia, berada di peringkat kedua atau ketiga.

"Ini hanyalah gambaran dari apa yang dapat kami lakukan dengan armada pesawat kami," tambah Tony Fernandes, menekankan komitmen AirAsia untuk terus berinovasi dan memperluas jaringan penerbangannya guna memenuhi kebutuhan pelanggan serta mendominasi pasar penerbangan di kawasan Asia.(*)