Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

ASN di Jepara Disarankan Berzakat Melalui Baznas

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 11 June 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
ASN di Jepara Disarankan Berzakat Melalui Baznas

KABARBURSA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mendorong seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang beragama Islam di wilayahnya agar menyalurkan zakat mereka melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, menekankan bahwa zakat merupakan instrumen sosial yang sangat penting dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberdayakan masyarakat kurang mampu.

Bagi ASN umat Muslim, zakat bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial yang harus dilakukan.

“Berzakat tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga memberikan kesetaraan hidup kepada masyarakat,” ujar Edy Supriyanta, Selasa, 11 Juni 2024.

Ia juga menekankan bahwa penyaluran zakat melalui Baznas dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta memastikan zakat yang terkumpul disalurkan dengan tepat.

Dengan partisipasi ASN yang beragama Islam, diharapkan program-program Baznas seperti Jepara Pintar, Jepara Sehat, Jepara Peduli, Jepara Makmur, dan Jepara Takwa dapat menjangkau lebih banyak mustahik.

Edy Supriyanta berharap kesadaran dan partisipasi ASN Muslim dalam berzakat terus meningkat, sehingga tujuan menciptakan kesejahteraan sosial dapat tercapai.

“Saya sudah mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan ASN yang beragama Muslim untuk memberikan zakatnya. Saya juga memerintahkan agar mereka terus diingatkan, bahkan mungkin perlu ditagih,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Jepara, Sholih, menjelaskan bahwa Instruksi Bupati nomor 451.1.2/1 Tahun 2024 mengamanatkan pembayaran zakat bagi semua ASN Muslim di Jepara sebesar 2,5 persen dari seluruh pendapatan mereka, termasuk tunjangan, THR, dan gaji ke-13.

Sholih juga mencatat bahwa pada tahun 2023, Baznas berhasil mengumpulkan zakat dan infak senilai lebih dari Rp9,6 miliar. Dana tersebut telah disalurkan kepada 8.990 mustahik melalui lima program Baznas, yaitu:

  • Program Jepara Pintar sebesar Rp1,074 miliar untuk 570 mustahik.
  • Program Jepara Sehat Rp242 juta bagi 103 mustahik.
  • Program Jepara Peduli dengan dana senilai Rp3,15 miliar untuk 6,792 mustahik.
  • Program Jepara Makmur Rp3,627 miliar kepada 1,408 mustahik.
  • Program Jepara Takwa Rp1,569 miliar bagi 117 mustahik.

Dalam kesempatan tersebut, juga diberikan bantuan simbolis kepada penerima zakat berupa beasiswa, gerobak jualan, dan bantuan kursi roda untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Pemprov Jateng Pantau Kesehatan Hewan Kurban

Menjelang Hari Raya Iduladha 2024, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menurunkan tim dokter untuk memeriksa kesehatan ternak. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa kebutuhan hewan kurban di Jawa Tengah dalam kondisi surplus dan hewan yang dikurbankan berkualitas serta bebas penyakit.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Agus Wariyanto, menyatakan bahwa upaya ini dilakukan agar masyarakat dapat memperoleh hewan ternak yang sehat dan sesuai syarat sah untuk berkurban.

“Kami telah melakukan konsolidasi dengan dinas di kabupaten/kota untuk mempersiapkan hewan ternak dan mengantisipasi penyakit hewan. Mulai 10 Juni 2024, dokter hewan akan turun secara intensif untuk memeriksa hewan,” kata Agus, Selasa, 4 Juni 2024.

Agus menjelaskan, meski kejadian penyakit hewan berkurang, beberapa penyakit seperti penyakit kuku dan mulut, penyakit kulit, juga cacing hati masih mengintai. Oleh karena itu, petugas kesehatan hewan berupaya meminimalisasi penyebaran penyakit tersebut.

Selain menurunkan tim dokter hewan, Pemprov Jateng juga memperketat pengawasan lalu lintas keluar masuk hewan dengan pemeriksaan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

Sinergi dengan Pemprov DI Yogyakarta terkait kasus Anthrax juga dilakukan, dengan vaksinasi untuk hewan ternak di perbatasan Yogyakarta.

“Ternak yang dikirim ke daerah lain harus memiliki SKKH. Kami sudah bekerja sama dengan Pemprov Yogya terkait pengendalian penyakit hewan menular strategis dan terus menyosialisasikan upaya antisipasi Anthrax,” paparnya.

Terkait ketersediaan hewan kurban, Agus memastikan jumlahnya cukup, bahkan surplus. Jateng adalah lumbung ternak terbesar kedua setelah Jawa Timur dan penyumbang utama untuk kebutuhan Jabodetabek.

Pada tahun 2024, kebutuhan sapi untuk kurban diperkirakan mencapai 150.000 sampai dengan 200.000 ekor, dengan ketersediaan mencapai 200.000 sampai dengan 255.000 ekor.

Sedangkan kebutuhan kerbau sebanyak 5.000 sampai dengan 6.000 ekor, dan telah disiapkan 7.000 ekor. Sementara, kebutuhan kambing diperkirakan 260.000 ekor dengan persiapan 270.000 ekor, dan domba yang dibutuhkan sekitar 90.000 ekor telah dipersiapkan 100.000 ekor.

“Sebagai lumbung ternak, kita juga mengirim hewan untuk kebutuhan Jabodetabek, dengan memastikan ternak tersebut sehat,” ucap Agus.

Ia mengimbau masyarakat untuk teliti dalam memilih hewan ternak agar ibadah kurban dapat dilakukan sesuai syariat. (bay/*)