KABARBURSA.COM - Performa asuransi unitlink saham mengalami penurunan paling signifikan dibandingkan dengan jenis lainnya pada bulan Mei 2024. Berdasarkan Infovesta Utama, secara year to date (ytd), asuransi unitlink saham mengalami penurunan imbal hasil rata-rata sebesar 3,32 persen hingga Mei 2024.
Selanjutnya, asuransi unitlink campuran juga mengalami penurunan imbal hasil rata-rata sebesar 1,71 persen. Sementara itu, asuransi unitlink jenis pendapatan tetap masih memberikan imbal hasil rata-rata sebesar 0,05 persen, dan asuransi unitlink jenis pasar uang memberikan imbal hasil rata-rata sebesar 1,29 persen.
Wakil Presiden Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, menjelaskan faktor yang menyebabkan asuransi unitlink jenis saham mengalami penurunan signifikan. Menurut Wawan, pada bulan Mei ini, pasar saham juga mengalami koreksi sekitar 4 persen, yang salah satunya disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah dan proyeksi penurunan suku bunga yang tertunda, yang tidak sesuai dengan harapan pasar.
"Dengan kinerja yang ada, justru kita bisa melihat bahwa rata-rata unitlink saham ini lebih prudent, sehingga penurunan kinerjanya tidak setinggi indeks," kata Wawan, dikutip Minggu, 9 Juni 2024.
Adapun, terkait unitlink jenis pendapatan tetap, Wawan melihat terdorong dari pemasukan berupa kupon, sehingga walau sebetulnya harga juga alami penurunan tetapi pendapatan kuponnya tetap lebih tinggi.
"Namun demikian, kinerja emiten-emiten sendiri secara agregat masih mencatatkan pertumbuhan positif, sehingga dalam jangka panjang masih bisa diharapkan untuk naik," tuturnya.
Meskipun begitu, unitlink jenis pendapatan tetap diproyeksikan masih akan menjadi unggulan dari sisi kinerja dibandingkan jenis lainnya.
Selain itu, peraturan PAYDI yang ketat membuat sejumlah perusahaan Asuransi Jiwa menempatkan dananya lebih prudent dan mengedepankan transparansi yang mencerminkan manajemen risiko.
"Untuk obligasi lebih banyak pada SBN, untuk saham umumnya mengacu pada indeks IDX30 sebagai investment universe-nya, tetapi dengan stock picking sesuai fundamentalnya," lanjut Wawan.
Sejak awal tahun hingga Mei 2024, data Infovesta untuk unitlink jenis saham mencatat PRUlink US Dollar Global Tech Equity Fund menjadi perusahaan dengan return paling tinggi mencatatkan yaitu sebesar 20,11 persen.
Disusul oleh Smartwealth Dollar Equity World Opportunities Funds USD dengan return sebesar 14,64 persen. TM Global Syariah Equity Fund dengan return 13,25 persen. Kemudian PFI Mega Life USD Global Equity Opportunity Fund dengan return 12,12 persen. SLI Sharia Global Wealth Fund dengan return 11,58 persen.
PT BNI Life Insurance (BNI Life) menyampaikan, unitlink BNI Life yang memberikan return tertinggi adalah unitlink campuran yaitu Blife Link Campuran yang secara year on year tercatat 4,23 persen.
Plt Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menjelaskan kinerja ini didapat melalui strategi perusahaan yang menerapkan 50:50 pada instrumen saham dan instrumen obligasi.
"Sehingga saat salah satu market naik ataupun turun masih dapat diantisipasi," ujar Eben.
Selain itu pemilihan efek saham yang selektif juga dilakukan oleh BNI Life, sehingga ketika terjadi penurunan di market dapat langsung di sesuaikan kembali. Ke depannya, terkait kinerja investasi pada unitlink, BNI Life melihat masih adanya tantangan di tahu ini karena kondisi market baik untuk saham maupun obligasi masih tinggi volatilitasnya.
"Namun, kami masih optimis tetap dapat membukukan kinerja positif sampai akhir tahun untuk fund unitlink ini khususnya pada fund campuran dan pendapatan tetap serta pasar uang," lanjut Eben.
Strategi investasi yang dilakukan BNI Life di tengah volatilitas market yang tinggi seperti saat ini yaitu aktif mengatur dan selektif dalam pemilihan instrumen. Serta memperkuat riset market terhadap kondisi pasar juga selalu rutin dilakukan agar kinerja unitlink dapat terus bertumbuh yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan penjualannya.
Sementara itu, Chief Investment Officer of Allianz Life Indonesia, Ni Made Daryanti menjelaskan, sebagian besar unitlink dengan kelas aset equity, terutama pada 3 fund dengan kinerja tertinggi yang memiliki eksposur pada saham-saham offshore, yaitu Smartwealth Dollar World Opportunities, Smartwealth Dollar Equity Global Investa Class B Fund, dan SmartWealth Dollar Equity Global Investa yang memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan kelas aset lain.
"Secara keseluruhan, kami masih positif untuk kinerja unitlink pada tahun ini. Kami optimis pada kondisi ekonomi baik global maupun domestik terutama di paruh semester II 2024, walaupun volatilitas yang fluktuatif masih ada," kata Daryanti.
Allianz Life melihat di sepanjang tahun 2024 akan menjadi tahun puncak suku bunga dengan kondisi inflasi yang menurun dan stabil, suku bunga riil akan naik, sehingga memungkinkan bank-bank sentral menurunkan suku bunga untuk mengelola pertumbuhan ekonomi.
"Dengan menerapkan pendekatan fundamental, strategi yang dinamis dan mengutamakan pengelolaan risiko, kami meyakini dapat memberikan hasil yang optimal," tuturnya. (*)