KABARBURSA.COM- Pemerintah akan lelang tujuh seri surat utang negara, satgas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia menyita aset obligator di Lampung dan Banten serta angkasa pura satu berencana buyback obligasi seri C tahun 2016 pada 28 juni 2024. Menjadi fokus pemberitaan Informasi tersebut menjadi fokus utama pemberitaan Kabar Bursa, Jumat 7 Juni 2024, yang telah dirangkum dalam program Kabar Bursa Hari Ini.
Pemerintah melalui kementerian keuangan mengumumkan pekan depan, akan melakukan surat utang negara dalam mata uang rupiah, dengan target indikatif yang dipatok 22 triliun rupiah. Rencananya, akan ditawarkan 7 seri surat utang negara terdiri dari surat perbendaharaan negara dan obligasi negara.
Direktorat surat utang negara, dan direktorat jenderal pengelolaan pembiayaan dan risiko kementerian keuangan repbulik indonesia mengumumkan bahwa, pada selasa 11 juni 2024 pemerintah akan melakukan lelang surat utang negara dalam mata uang rupiah, dibuka pukul 9 pagi dan ditutup 11 siang.
Dijelaskan pula, tujuan pelaksanaan lelang untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam apbn 2024, dengan target indikatif lelang dipatok sebesar 22 triliun rupiah, serta target maksimalnya 33 triliun rupiah.
Tujuh seri surat utang negara, yang terdiri dari surat perbendaharaan negara atau SPN dan obligasi negara atau ON diantaranya SPN 0324 – 0911, SPN 1225 – 0612, FR – 0101 FR 0100, FR – 0098 FR – 0097 DAN FR 0102
Kupon bunga berkisar 6, 875 persen hingga 7 koma 125 persen dengan jatuh tempo 15 juli 2024, 11 september 2024, 12 juni 2025, 15 april 2029, 15 februari 2034, 15 juni 2038, 15 juni 2043.
Penjualan menggunakan sistem pelelangan bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif, akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan.
Proses lelang mempunyai nominal per unit sebesar, 1 juta rupiah dan dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian, harus melalui peserta lelang, yakni 20 dealer utama, lembaga penjaminan simpanan, dan bank indonesia.
Satgas penanganan hak tagih negara, dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, atau satgas BLBI kembali menyita, serta menguasai fisik barang jaminan obligor blbi, di wilayah Lampung dan Banten, dengan estimasi nilai mencapai, 17, 77 miliar rupiah.
Satgas BLBI menyita, serta menguasai lima fisik barang jaminan obligor BLBI yang diperkirakan nilainya mencapai, 17,77 miliar rupiah sesuai nilai objek jual pajak tanah (NJOP) di wilayah Lampung dan kabupaten Serang – Banten.
Seperti yang disampaikan oleh ketua satgas BLBI, Rionald Silaban melalui keterangan resminya, bahwa penguasaan fisik aset properti eks BPPN, dan eks BDL yang berasal dari barang jaminan diambil alih, melalui pemasangan plang atas tiga bidang tanah di lampung, dan 36 bidang tanah di kabupaten Serang-Banten.
Sebelumnya, 5 juni 2024 satgas juga menyita sebidang tanah di kecamatan Cipayung, Jakarta Timur dengan estimasi nilai 652, 8 juta rupiah. Kemudian 1 april 2024, satgas blbi juga menyita serta menguasai dua fisik barang jaminan, dengan estimasi nilai 257 miliar rupiah.
Seperti diketahui, awal tahun ini presiden Joko Widodo memperpanjang masa tugas satgas BLBI hingga 31 desember 2024, lantaran capaian perolehan aset baru mencapai, 35,196 triliun rupiah atau baru 31,87 persen dari target sebesar 110, 454 triliun rupiah.
PT Angkasa Pura Satu mengumumkan rencana pembelian kembali, obligasi satu angkasa pura I tahun 2016 seri c, dengan nilai pokok obligasi seri c mencapai 1489 triliun rupiah.
PT Angkasa Pura Satu Persero, mengumumkan rencana pembelian kembali, atau buyback, obligasi satu angkasa pura satu tahun 2016 seri c, pada tanggal 28 juni 2024 mendatang.
Dilansir dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, direksi angkasa pura satu menyatakan bahwa pembelian kembali ini merupakan pelunasan, dan obligasi tersebut, tidak akan diterbitkan kembali.
Nilai pokok obligasi seri c yang akan dibeli mencapai, 1489 triliun rupiah dengan bunga obligasi yang diperhitungkan sejak 23 mei 2024 sebesar 12,73 miliar rupiah. Artinya, setiap pemegang obligasi dengan nilai satu miliar rupiah, akan mendapatkan bunga akrual sebesar 8,55 juta rupiah.
Harga buyback obligasi yang ditawarkan, seratus 4,5 persen dari nilai nominal pokok obligasi. Jika seluruh pemegang obligasi setuju untuk menjual, total pembayaran oleh perseroan juga mencakup insentif sebesar, 4,5 persen dari nilai pokok obligasi, sebesar 67,01 miliar rupiah.
Transaksi buyback, akan dilakukan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan dana diterima sebagai good fund, pada 27 juni 2024, dan akan di-distribusikan kepada pemegang obligasi, pada 28 juni 2024.