Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Bitcoin Diperkirakan Moncer, Halving Hingga USD150.000

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 06 June 2024 | Penulis: Yunia Rusmalina | Editor: Redaksi
Bitcoin Diperkirakan Moncer, Halving Hingga USD150.000

KABARBURSA.COM - Pergerakan pasar bullish menuju puncak siklus halving Bitcoin (BTC) diprediksi akan mencapai USD130.000 hingga USD150.000. Melihat halving sebelumnya yang terjadi pada tanggal 9 Juli 2016 dan 28 November 2021, maka siklus bull market tertinggi berikutnya terjadi pada akhir Agustus atau awal September 2025 menurut Peter Brandt, Pedagang Asset Kripto Senior.

Momentum halving bitcoin merupakan peristiwa yang terjadi empat tahun sekali dengan memangkas imbalan penambangan sebesar 50 persen, sehingga dengan berkurangnya imbalan kepada penambang mengakibatkan pasokan yang beredar juga akan semakin sedikit.

Pada 17 Desember 2022 menjadi awalan pasar bullish dimana BTC diperkirakan akan diperdagangkan sekitar USD16.800, tetapi BTC telah diperdagangkan pada USD 67,882 yang mengalami kenaikan lebih dari 300 persen tambah Brandt. Berdasarkan data coinmarketcap, harga Bitcoin (BTC) hari ini USD69.068 atau sekitar Rp1.12 miliar.

Menjelang rilis nya data ekonomi utama, para trader pun bersiap untuk menghadapi data rilis makro ekonomi yang signifikan menyebabkan Bitcoin mengalami kesulitan di bawah USD70.000. Meskipun adanya penurunan harga Bitcoin, trend yang naik tetap menunjukkan kenaikan harga konsisten, dimana hal ini diproyeksikan akan mencapai level USD71.000 dalam waktu dekat.

Tahun 2024 menjadi momentum ketangguhan Bitcoin sebagai aset digital, hal ini berdasarkan performa market BTC yang secara psikologis selalu naik dari sudut pandang nilai top-bottom atau harga paling rendah dalam satu siklus, kita bisa lihat pada siklus sebelumnya ketika ATH di USD63,000 lalu nilai top-bottom nya berada di USD17,000 (-71 persen), lalu ketika BTC menyentuh ATH di nilai USD 74,000 pada bulan Maret 2024 diprediksi nilai top-bottom di USD 22,000 naik sebesar 77 persen jika dibandingkan dengan siklus harga top-bottom sebelumnya. Berdasarkan performa BTC tersebut dapat dipahami bahwa nilai top-bottom BTC akan selalu Naik.

"Selain karena demand Bitcoin yang mulai meningkat, para investor juga menyadari fungsi BTC sebagai store of value”, Ujar M Yusuf Musa, Head of Strategy Nanovest, Jumat 6 Juni 2024.

Dengan melihat pergerakan Bitcoin yang semakin melambung dengan harga yang cukup konsisten, investasi Bitcoin menjadi langkah yang strategis dan menguntungkan bagi para investor. Melalui aplikasi investasi yang aman dan mempunyai pilihan aset kripto terlengkap, kamu bisa melihat harga Bitcoin hari ini dan mengakses berbagai koin kripto lainnya di Nanovest.

Para investor maupun pemula yang baru ingin terjun ke dunia investasi dan aset kripto, dapat merasakan kemudahan dalam berinvestasi karena tampilan dari aplikasi Nanovest yang sangat simple dan selalu mengutamakan kenyamanan bagi para penggunanya. Kamu bisa menemukan berbagai koin menarik dari berbagai macam kategori seperti AI, meme koin, stablecoins, dan masih banyak lagi karena ada lebih dari 600+ koin kripto yang terkenal dan diincar oleh investor aset kripto.

Selain itu, pilihan investasi yang ditawarkan oleh Nanovest tidak hanya terbatas pada aset kripto saja namun juga tersedia fitur transaksi untuk dapat membeli 2000+ saham Amerika Serikat dan emas digital. Pengguna dapat bertransaksi di Nanovest hanya mulai dari 5000 Rupiah dan tanpa biaya tambahan.

Pengguna Nanovest juga tidak perlu khawatir, karena aset yang kamu miliki dan yang tersimpan di Aplikasi sudah terlindungi oleh asuransi Sinar Mas, sehingga terhindar dari resiko cybercrime. Pastinya Nanovest juga telah aman karena telah terdaftar di BAPPEBTI. Dapatkan aplikasi Nanovest di App Store ataupun Play Store anda.

Dari sisi lainnya, Thailand telah mengambil langkah maju yang signifikan dalam hal adopsi aset digital dengan menyetujui Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin Spot pertama di negaranya, sekaligus menjadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara. Hal ini menandakan transisi penting dalam regulasi dan penerimaan aset kripto di wilayah tersebut.

ETF Bitcoin Spot ini diluncurkan oleh One Asset Management (ONEAM), perusahaan manajemen aset terkemuka di Thailand, dan menawarkan alternatif investasi yang aman dan teregulasi bagi investor yang ingin mendapatkan eksposur ke Bitcoin.

CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, menyambut baik persetujuan ETF Bitcoin Spot di Thailand dan melihatnya sebagai pertanda positif bagi masa depan aset kripto di Indonesia. ETF ini memberikan harapan untuk menarik minat dari investor institusional dan individu yang mencari cara aman dan teregulasi untuk berinvestasi dalam Bitcoin. "Persetujuan ETF Bitcoin Spot di Thailand ini memberikan harapan yang luas untuk adopsi kripto di Indonesia," kata Yudho.

Yudho menambahkan Ini menunjukkan bahwa regulator di kawasan ini mulai menerima kripto sebagai kelas aset yang sah dan semakin terbuka terhadap potensinya.

Yudho juga menambahkan bahwa perkembangan ini dapat membuka peluang bagi peluncuran produk investasi ETF kripto di Indonesia. Dia menyatakan bahwa perkembangan ini bisa menjadi pendorong utama bagi regulator di Indonesia untuk mempertimbangkan langkah serupa. “Adopsi kripto di Indonesia bisa mendapatkan dorongan signifikan dengan adanya produk ETF Bitcoin Spot. Hal ini dapat memberikan opsi investasi yang lebih aman dan teregulasi bagi masyarakat Indonesia,” ujar Yudho.

"Dengan melihat perkembangan regulator di negara lain, seperti Thailand, Hong Kong, Australia, dan Amerika Serikat, yang sudah menyetujui ETF kripto, maka kemungkinan besar Indonesia akan mengikuti langkah yang sama," tambahnya.

Persetujuan ETF Bitcoin Spot di Thailand memang menjadi langkah penting dalam evolusi aset kripto di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa regulasi kripto mulai berkembang dan semakin matang, dan membuka jalan bagi adopsi yang lebih luas di masa depan.

Perpindahan pengawasan dan pengaturan kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga dapat membawa dampak positif bagi industri kripto di Indonesia. OJK memiliki pengalaman dan sumber daya yang lebih luas dalam mengawasi pasar keuangan, sehingga diharapkan dapat memberikan regulasi yang lebih komprehensif dan efektif untuk industri kripto.

"Saat ini, pengawasan dan pengaturan kripto di Indonesia berada di bawah Bappebti. Namun, dalam waktu dekat, pengawasan ini akan berpindah ke OJK. Perpindahan ini bisa membuka peluang bagi produk investasi ETF kripto di Indonesia, mengingat regulator negara lain sudah mulai menyetujuinya," imbuh Yudho yang juga Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI).

Sentimen disetujuinya ETF Bitcoin di Thailand juga menjadi salah satu pendorong harga BTC menembus USD71.000 atau sekitar Rp1,15 miliar pada Rabu 5 Mei 2024 pagi pukul 09:00 WIB. Hal ini menunjukkan kepercayaan yang semakin besar dari investor terhadap aset digital tersebut, yang dipicu oleh adanya produk investasi yang lebih aman dan teregulasi.

Momentum ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi pasar kripto Thailand tetapi juga menimbulkan optimisme di pasar global, termasuk Indonesia, yang melihat peluang serupa untuk mendorong adopsi kripto dan menarik lebih banyak investor.

Melihat perkembangan di Thailand, ada peluang besar bagi Indonesia untuk mengikuti jejak tersebut. Dengan regulasi yang tepat, ETF Bitcoin Spot dapat menarik lebih banyak investor institusional dan ritel yang selama ini ragu karena masalah keamanan dan regulasi.

Selain itu, persetujuan ETF Bitcoin Spot dapat meningkatkan likuiditas pasar kripto di Indonesia dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk berinvestasi dalam aset digital. Ini juga dapat memposisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam ekosistem kripto di Asia Tenggara. (*)