Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Kemenperin Gandeng JICA Kembangkan Industri Motor Listrik

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 06 June 2024 | Penulis: Citra Dara Vresti Trisna | Editor: Redaksi
Kemenperin Gandeng JICA Kembangkan Industri Motor Listrik

KABARBURSA.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng Japan International Cooperation Agency (JICA) mendorong pengembangan industri motor listrik di Indonesia.

Kerja sama strategis dalam hal pelaksanaan survei sepeda motor listrik di Indonesia. Hasil survei tersebut bakal dimanfaatkan untuk memahami prakiraan dan masalah permintaan dan pasokan motor listrik di Tanah Air.

“Seminar ini bertujuan untuk membahas temuan-temuan penting dari survei yang merupakan satu kesatuan proyek yang dilaksanakan selama periode Mei 2023 hingga Juli 2024,” ujar Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri dalam Negeri, Ignatius Warsito, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024.

Pemerintah menargetkan permintaan motor listrik yang beredar di dalam negeri mencapai 4,5 juta unit per tahun. Jumlah tersebut setara dengan total penjualan motor roda dua tahun 2035.

Target tersebut adalah untuk mendorong penggunaan motor listrik dan menjadikan Indonesia pusat penjualan dan produksi komponen batarai di Asia Tenggara.

“Upaya ini diperkuat dengan rencana pembangunan 32.000 stasiun pengisian atau penukaran baterai umum hingga tahun 2030, serta pemberian insentif menarik bagi pemilik e-bike seperti potongan tarif listrik dan keringanan pajak,” tambah Warsito.

Warsisto optimistis pengembangan industri kendaraan listrik bakal memperbesar lapangan kerja dan mengurangi dampak lingkungan akibat kendaraan berbahan bakar ICE.

“Kolaborasi antara Kemenperin dan JICA diharapkan dapat menjadi langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan transformasi teknologi di Indonesia,” terangnya.

Target Penyaluran Motor Listrik

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah menargetkan kendaraan listrik bakal membanjiri jalanan di Indonesia pada 2030. Hal ini bertujuan untuk mencapai target net zero emisi pada 2060.

“Target 15 juta kendaraan listrik pada tahun 2030 merupakan target yang ambisius namun bisa tercapai jika berbagai faktor mendukungnya,” ujarnya kepada Kabar Bursa, Minggu 26 Mei 2024.

Namun, kenyataannya target tersebut cukup berat dicapai.  Kemenperin optimistis mampu menyalurkan motor listrik hingga 50.000 unit hingga 2024. Sementara hingga saat ini baru 30.083 unit kendaraan yang baru tersalur. Pihak Kemenperin menklaim target penyaluran bantuan pembelian motor listrik telah melampaui target tahun 2023.

Tapi jika melihat data dari Sistem Informasi Pembelian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SisaPira) pada hari ini Kamis, 6 Juni 2024, jumlah motor listrik yang tersalurkan baru 15.109 unit, jumlah yang terverifikasi 4.604 dan yang sedang dalam proses pendaftaran 12.918 unit.

Dari jumlah tersebut, besaran subsidi motor listrik yang diberikan pemerintah baru mencapai Rp105.735.000 unit. Jumlah ini berasal dari jumlah subsidi yang diberikan Rp7 juta dikalikan jumlah kendaraan yang tersalur.

Agar target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat industri baterai kendaraan listrik dapat tercapai jika kebutuhan pasarnya tinggi. Di sisi lain, motor listrik di Indonesia belum banyak dikenal dan masih kalah reputasinya dengan motor berbahan bakar fosil.

Agar masyarakat tertarik beralih ke motor listrik, pemerintah sempat menetapkan kelompok penerima bantuan motor listrik. Kelompok yang dapat, antara lain, peserta bantuan produktif usaha mikro (BPUPM), penerima kreedit usaha rakyat (KUR), pengguna listrik subsidi upah dan subsidi listrik 450-900 VA.

Setelah kebijakan ini sulit terealisasi, Permenperin Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Permenperin Nomor 6 Tahun 2023. Kemenperin mulai memperluas penerima subsidi Rp7 juta diperluas untuk seluruh WNI berusia 17 tahun dan punya e-KTP.

Kebijakan ini membuat upaya pemerintah menyosialisasikan motor listrik ke masyarakat meningkat secara signifikan hingga 276 persen. Bahkan penjualan motor listrik meningkat hingga 9.126 unit pada September hingga Desember 2023 periode Mei – Agustus 2024.

““Perubahan tersebut bisa dipicu oleh program bantuan pembelian agar minat masayarakat dari berbagai lapisan atas motor listrik tinggi,” kata Juru Bicara Kementerian Peridustrian Febri Hendri Antoni Arif dalam keterangannya di Jakarta.

Selain mengupayakan pengguna motor listrik meningkat, pemerintah berupaya mengupayakan konversi motor konvensional ke listrik. Konsumen bisa menukarkan motornya untuk digarap konversinya ke bengkel yang sebelumnya ditunjuk pemerintah.

Program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini juga menawarkan subsidi sebesar Rp7 juta kepada masyarakat yang ingin mengubah motor lama menjadi motor listrik. Setelah dikonversi, mesin motor lama tidak boleh dibawa pulang atau dimanfaatkan lagi.