Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

BTPN dan SMBC Suntik Kredit Sindikasi US$450 Juta ke IMGSL

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 06 June 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
BTPN dan SMBC Suntik Kredit Sindikasi US$450 Juta ke IMGSL

KABARBURSA.COM - PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) telah menyalurkan kredit sindikasi senilai US$450 juta kepada PT IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL), anak usaha Indomobil Group.

Kredit sindikasi ini mencakup beberapa tranche, termasuk tranche pembiayaan hijau senilai US$225,8 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung transisi menuju ekonomi hijau melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Ini mencerminkan komitmen Bank BTPN dan SMBC dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dalam sindikasi yang melibatkan 32 kreditur ini, Bank BTPN dan SMBC berperan sebagai Coordinating Mandated Lead Arranger and Bookrunner serta Lead Green Loan Coordinator, Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Account Bank.

"Bank BTPN dan SMBC berkomitmen memfasilitasi pembiayaan yang mendukung upaya keberlanjutan bisnis di Indonesia. Penyaluran kredit sindikasi ini diharapkan dapat memperluas solusi keuangan yang komprehensif dan inovatif untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat, termasuk para pelaku bisnis," kata Nathan Christianto, Head of Wholesale, Commercial, and Transaction Banking Bank BTPN, Jakarta, 6 Juni 2024.

Visi ini sejalan dengan komitmen Indomobil Group dalam mengembangkan transportasi ramah lingkungan di Indonesia, tambah Nathan.

Sebagai anak usaha PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), salah satu grup otomotif terbesar di Indonesia, IMGSL akan memanfaatkan fasilitas kredit ini untuk memperkuat pengembangan ekosistem dan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia. Kredit sindikasi ini juga akan memenuhi kebutuhan korporasi lainnya.

"IMGSL sangat mengapresiasi kepemimpinan sindikasi oleh Bank BTPN dan SMBC. Peluang ini akan mendukung IMGSL untuk terus berkembang dalam mewujudkan ekosistem mobil listrik yang memadai dan berkelanjutan," ujar Andrew Nasuri, Business Development Director Indomobil Group.

Bank BTPN dan SMBC memastikan kredibilitas dan rekam jejak perusahaan yang menjadi target kredit sindikasi, terutama entitas yang menerapkan prinsip berkelanjutan. Dalam hal ini, IMGSL, dengan dukungan Bank BTPN dan SMBC sebagai Lead Green Loan Coordinator, telah menyiapkan kerangka pembiayaan hijau yang terverifikasi untuk memastikan prinsip keberlanjutan berjalan optimal.

Bank BTPN sendiri telah mendukung Indomobil Group sejak 2015, tersebar di berbagai sektor bisnis, termasuk keuangan dan logistik. Kedua belah pihak berkomitmen menjalin sinergi positif untuk mencapai tujuan keberlanjutan.

Terkait komitmen pada transisi ekonomi hijau, Bank BTPN telah menyalurkan pembiayaan berwawasan lingkungan dan sosial senilai total Rp13,77 triliun per Desember 2023, naik 6 persen dari tahun sebelumnya. Pembiayaan ini mencakup proyek energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan sumber daya alam dan lahan berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, produk yang mengurangi penggunaan sumber daya dan polusi, serta bangunan berwawasan lingkungan yang memenuhi standar nasional, regional, atau internasional, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah.

Semua inisiatif tersebut merupakan wujud komitmen Bank BTPN dalam menghadirkan solusi keuangan berkelanjutan, guna mendukung ekonomi rendah karbon dan menciptakan kehidupan yang lebih berarti.

Catatan Laba Bersih

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencatat kenaikan pendapatan bunga bersih pada 2023.

Berdasarkan hasil laporan keuangan 2023, pendapatan bunga bersih Bank BTPN naik 3 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp12,04 triliun dari Rp11,68 triliun tahun sebelumnya.

Kenaikan bunga bersih tersebut membuat Net Interest Margin (NIM) terjaga di level 6,45 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 6,32 persen.

Kenaikan pendapatan bunga bersih, yang terutama dikontribusikan oleh pendapatan bunga dari kredit yang diberikan, juga mendorong kenaikan pendapatan operasional Bank BTPN sebesar 3 persen yoy, yang kemudian menghasilkan pertumbuhan pre-provision operating profit (PPOP) menjadi Rp6.511 miliar dari Rp6.498 miliar.

“Dukungan nasabah Bank BTPN melalui program-program unggulan, termasuk Daya, merupakan faktor utama di balik keberhasilan Bank BTPN pada tahun 2023 dalam menciptakan pertumbuhan yang memberi perubahan positif kepada nasabah kami,” kata Henoch Munandar, Direktur Utama Bank BTPN dalam keterangan.

Lebih lanjut Henoch mengatakan Bank BTPN akan terus mempromosikan optimisme dalam perekonomian melalui solusi layanan keuangan berkelanjutan untuk semua segmen.

“Didukung oleh teknologi digital terdepan, dan dengan mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam setiap langkah kami,” ucap dia.

Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BTPN susut dari 1,32 persen pada 2022 menjadi 1,23 persen pada 2023. NPL nett pun turun dari 0,45 persen menjadi 0,41 persen. Dari sisi pendanaan, BTPN telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp108,19 triliun pada 2023, turun 5,8 persen yoy. Meskipun, dana murah atau current account saving account (CASA) bank naik 10,02 persen yoy menjadi Rp44,18 triliun pada 2023. (prm)