KABARBURSA.COM - Kementerian Perdagangan, melalui Atase Perdagangan RI di Canberra, memfasilitasi perjanjian kerja sama antara produsen gula kelapa asal Indonesia dengan pasar di Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik.
Agung Haris Setiawan, Atase Perdagangan RI di Canberra, mengungkapkan bahwa perjanjian ini dilakukan oleh Global Coco Sugar, produsen asal Indonesia, dengan Import United Ausindo Pty Ltd sebagai agen eksklusif untuk pemasaran gula kelapa.
"Penandatanganan ini diharapkan dapat mendukung upaya Kementerian Perdagangan dalam meningkatkan ekspor produk Indonesia ke Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik," ujar Haris dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 6 Juni 2024.
Haris menegaskan, pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung dan menjembatani para pelaku usaha kedua negara dalam kerja sama serupa di masa mendatang, sehingga memperluas pasar produk Indonesia.
Menurut Haris, perjanjian ini akan memperluas jangkauan produk gula kelapa serta memenuhi permintaan global yang semakin meningkat.
Perjanjian ini berlaku selama tiga tahun dengan opsi perpanjangan sesuai evaluasi. Import United Ausindo akan menerima komisi atas semua penjualan langsung dan tidak langsung berdasarkan perjanjian tersebut.
Penandatanganan dilakukan secara hibrida dengan dukungan PrivyID, perusahaan penyelenggara sertifikat elektronik yang tersertifikasi dan tanda tangan elektronik yang aman dan mudah, meskipun dilakukan antar negara.
Metode penandatanganan melalui PrivyID akan diterapkan pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2024, khususnya bagi buyer yang tidak dapat hadir secara langsung namun ingin mendapatkan legalitas yang sama.
Pelaku usaha produk pertanian Indonesia terus didorong untuk memasuki pasar Australia sebagai bagian dari implementasi hubungan ekonomi kedua negara.
Hubungan ini telah dimulai sejak berlakunya perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) pada tahun 2020.
Atase Perdagangan RI di Canberra, Agung Haris Setiawan, menyatakan kesiapan pihaknya dalam membantu produk pertanian Indonesia memasuki pasar internasional, khususnya pasar Australia.
“Produk pertanian unggulan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar,” kata Haris dalam keterangan, Sabtu, 20 April 2024.
Haris menambahkan, bahwa minat terhadap produk pertanian Indonesia, salah satunya manggis, cukup tinggi di pasar internasional. Ekspor manggis Indonesia mencapai sekitar USD75 juta pada tahun 2022.
Namun, aturan biosekuriti yang ketat masih menjadi hambatan utama bagi Indonesia dalam memasuki pasar Australia.
Inisiatif baru ini diharapkan membuka peluang bagi petani dan eksportir manggis asal Indonesia untuk memasuki pasar baru yang lebih luas dan potensial di negara ketiga.
Sementara itu, Direktur Program Kerja Sama Ekonomi IA-CEPA Katalis, Paul Bartlett, menyambut baik langkah ini dan siap menyediakan serta memfasilitasi setiap kebutuhan yang diperlukan.
“Langkah ini merupakan komitmen kami untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar Australia,” terangnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan optimistis total target perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mampu mencapai USD2,45 miliar pada 2024.
Hal ini disampaikan oleh Zulkifli dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Pembangunan dan Konstruksi, Menteri Informasi Pertanahan, Menteri untuk Veteran, Wakil Menteri Pertahanan dan Wakil Menteri Imigrasi Selandia Baru Chris Penk di Peru. Ia menyebutkan target ini dapat tercapai jika kedua negara menghapuskan hambatan perdagangan dan meningkatkan kerja sama ekonomi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan optimistis total target perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mampu mencapai USD2,45 miliar pada 2024.
Hal ini disampaikan oleh Zulkifli dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Pembangunan dan Konstruksi, Menteri Informasi Pertanahan, Menteri untuk Veteran, Wakil Menteri Pertahanan dan Wakil Menteri Imigrasi Selandia Baru Chris Penk di Peru. Ia menyebutkan target ini dapat tercapai jika kedua negara menghapuskan hambatan perdagangan dan meningkatkan kerja sama ekonomi.
“Indonesia optimistis total target perdagangan kedua negara pada 2024 sebesar NZD4 miliar atau USD2,45 miliar dapat tercapai. Ini dapat dicapai jika kedua negara meningkatkan kerja sama ekonomi,” ujar Zulkifli.
Sebelumnya, nilai total perdagangan kedua negara pada 2023 mencapai USD1,7 miliar atau turun 18,8 persen dibandingkan 2022. Menurunnya nilai perdagangan pada 2023, salah satunya disebabkan fluktuasi harga komoditas dunia.
Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli mendorong Selandia Baru untuk menutup (closure) Kasus Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body/DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) DS 477 terkait importasi produk hortikultura, hewan, dan produk hewan.
Pemerintah Indonesia telah melakukan penyesuaian peraturan sesuai dengan keputusan rekomendasi DSB WTO.
Kedua pihak juga membahas perkembangan isu regional yaitu ASEAN-Australia New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Mega FTA yang sudah berlaku sejak 2 Januari 2023 di Indonesia. (prm)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.