Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

ACRO Umumkan Pembagian Dividen Tunai Total Rp16,93 Miliar

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 09 January 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
ACRO Umumkan Pembagian Dividen Tunai Total Rp16,93 Miliar

KABARBURSA.COM - PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) mengumumkan rencana pembagian dividen tunai berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 20 Desember 2024. Dividen ini terdiri atas dividen tunai untuk tahun buku 2023 dan dividen interim untuk tahun buku 2024.

Direktur Utama ACRO Chung Tae Sung mengatakan, dividen tunai untuk tahun buku 2023 mencapai total Rp9,34 miliar atau setara dengan Rp12,47 per saham.

Ia menambahkan, Pembayaran dividen ini akan dilakukan kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 7 Januari 2025 pukul 16:00 WIB, dengan jadwal pembayaran pada 17 Januari 2025.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp9,68 miliar.

Selain itu, ACRO juga mengumumkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2024 sebesar Rp7,59 miliar atau setara dengan Rp10,14 per saham. Pembayaran dividen interim ini mengikuti jadwal yang sama dengan dividen tahun buku 2023.

Laporan keuangan per 30 September 2024 menunjukkan laba bersih sebesar Rp8,39 miliar dengan total ekuitas mencapai Rp191,03 miliar.

Dividen ini akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang berhak, kecuali Chung Tae Sung selaku pengendali perusahaan.

Sebelumnya diberitakan, Samoro Hyosung Adilestari melaporkan kinerja keuangan positif pada kuartal ketiga 2024. Perusahaan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp8,4 miliar, yang setara dengan laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp2,40 per lembar.

Pendapatan perusahaan selama periode sembilan bulan pertama 2024 (9M24) tercatat mencapai Rp32,4 miliar. Dengan margin laba bersih sebesar 25,9 persen, ACRO menunjukkan efisiensi operasional yang solid. Margin kotor perusahaan juga terjaga tinggi di level 50,9 persen, dengan EBITDA margin mencapai 39,5 persen.

Pada kuartal ketiga, laba bersih tumbuh signifikan sebesar 94,7 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini didukung oleh kenaikan EBITDA sebesar 47,1 persen menjadi Rp12,8 miliar dan peningkatan laba kotor sebesar 44,2 persen menjadi Rp16,5 miliar.

Total aset ACRO pada akhir kuartal ketiga 2024 mencapai Rp207,2 miliar, dengan total ekuitas sebesar Rp191,0 miliar. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) berada pada level rendah 0,08, mencerminkan struktur keuangan yang sehat. Perusahaan memiliki kas sebesar Rp31,7 miliar, cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek sebesar Rp13,4 miliar dan utang jangka panjang sebesar Rp2,8 miliar.

Meski belum membagikan dividen, kinerja ACRO yang terus membaik memberikan sinyal positif bagi para pemegang saham dan calon investor. Dengan ROA sebesar 4,05 persen dan Return on Equity (ROE) di level 4,40 persen, perusahaan menunjukkan potensi pengembalian yang stabil di masa depan.

Performa Harga Saham HATM

Harga saham ACRO ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis, 9 Januari 2025, dengan penurunan sebesar 2 poin atau 2,63 persen ke level Rp74 per saham. Penurunan ini terjadi di tengah volume perdagangan yang relatif rendah dibandingkan rata-rata volume harian.

Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 7,19 juta saham, lebih rendah dari rata-rata volume perdagangan harian sebesar 17,37 juta saham. Harga saham ACRO hari ini dibuka pada level Rp76, sempat menyentuh level tertinggi di Rp76, dan level terendah di Rp72.

Secara tahunan (year-on-year), saham ACRO mengalami penurunan signifikan sebesar 48,97 persen dari harga tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan tekanan yang cukup besar pada performa saham perusahaan di tengah dinamika pasar.

Meski demikian, saham ACRO memiliki batas atas (ARA) di level Rp102 dan batas bawah (ARB) di Rp50, memberikan ruang pergerakan harga yang cukup luas.

Harga saham ACRO yang melemah tidak sepenuhnya mencerminkan fundamental perusahaan yang kuat. Meski pasar tampak berhati-hati, laporan keuangan menunjukkan kinerja yang terus membaik, didukung oleh efisiensi biaya dan struktur keuangan yang solid. Investor disarankan untuk memantau perkembangan lebih lanjut, termasuk strategi perusahaan dalam meningkatkan nilai pemegang saham dan mengelola sentimen pasar.

ACRO menunjukkan beberapa kelemahan yang signifikan. Pertama, ROE perusahaan berada di level 4,40 persen, yang biasanya konsisten di atas 15 persen. Kedua, skala bisnis ACRO tergolong kecil, dengan pendapatan sembilan bulan pertama 2024 sebesar Rp32,4 miliar. Ketiga, valuasi saham ACRO tidak tergolong murah. Dengan Price-to-Earnings Ratio (PER) sebesar 31,67x, saham ini relatif mahal, terutama untuk perusahaan dengan laba bersih sebesar Rp8,4 miliar. Keempat, kebijakan dividen ACRO yang belum ada juga menjadi kendala karena belum konsisten. (*)

 

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.