Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

WWF Setujui Pendanaan Infrastruktur Air Proyek SPAM Banten

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 25 May 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
WWF Setujui Pendanaan Infrastruktur Air Proyek SPAM Banten

KABARBURSA.COM - Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong akan menerima pendanaan setelah kesepakatan tercapai di World Water Forum ke-10 di Bali pada Selasa, 21 Mei 2024. Di samping itu, terdapat nota kesepahaman mengenai Proyek Infrastruktur Pasokan Air Net-Zero di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Ini merupakan dua hasil konkret dari forum ini sejak digelar World Water Forum ke-10," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

SPAM Regional Karian-Serpong, Proyek Strategis Nasional dengan kapasitas 4.600 liter/detik, diharapkan memberikan akses air minum kepada 1,84 juta penduduk di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten, terutama di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Proyek SPAM Regional Karian-Serpong memiliki nilai investasi sebesar Rp2,4 triliun.

"Dengan penandatanganan kesepakatan pendanaan ini, saya optimis proyek ini akan segera selesai," ujar Basuki.

Nota kesepahaman mengenai Proyek Infrastruktur Pasokan Air Net-Zero di IKN Nusantara ditandatangani oleh Kementerian PUPR dan K-Water, perusahaan milik Korea Selatan melalui agenda WWF itu.

Basuki menegaskan bahwa dukungan Pemerintah Korea akan mempercepat pembangunan SPAM lainnya di IKN tahun ini.

Sebelumnya, dalam World Water Forum ke-10, disepakati kompendium berisi 113 proyek air dengan nilai mencapai USD9,4 miliar atau Rp150,4 triliun (asumsi kurs Rp16.000).

"Salah satu pencapaian forum ini adalah Indonesia berhasil menyusun daftar proyek terkait air yang menjadi andalan dari berbagai negara, sebanyak 113 proyek senilai USD9,4 miliar," ujar Basuki dalam konferensi pers setelah mengesahkan deklarasi dalam rapat tingkat menteri WWF ke-10 di Nusa Dua, Bali, Selasa, 21 Mei 2024.

Menteri PUPR itu menyatakan, proyek dalam kompendium tersebut menjadi andalan bagi berbagai negara.

Proyek yang disoroti oleh Basuki adalah percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga dan pengolahan air limbah domestik bagi 300 ribu rumah tangga.

Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Ervan Maksum turut hadir, memaparkan secara singkat terkait proyek-proyek yang dimuat dalam kompendium.

Menurut Ervan, dari 113 proyek tersebut, terdiri atas studi atau kajian, technical assistant, pusat riset, hingga capacity development.

Ervan menjelaskan, terdapat proyek yang bersifat bilateral dan multilateral. "Untuk proyek di Indonesia, yang paling besar adalah dari sisi sanitasi air minum, salah satunya terkait Inpres," kata Ervan.

Perputaran Uang WWF

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan bahwa World Water Forum (WWF) ke-10 yang diadakan di Bali memberikan dampak besar terhadap pergerakan ekonomi di wilayah tersebut. Acara yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024 ini diklaim telah mendatangkan sekitar 50.000 wisatawan.

“Dari jumlah pengeluaran per delegasi yang mengacu pada event sejenis, sekitar Rp34 juta. Oleh karena itu, kita bisa memprediksi lebih dari setengah triliun rupiah atau Rp500 miliar belanja langsung bagi ekonomi Bali dan Indonesia dengan adanya WWF ini,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Mei 2024.

Sandiaga juga menyebutkan bahwa tidak menutup kemungkinan perputaran ekonomi secara keseluruhan akan mencapai angka Rp1,5 triliun.

“Mengingat delegasi kemungkinan tidak datang sendirian, serta masih ada perputaran ekonomi yang dapat dilihat tidak hanya dari pengeluaran delegasi saja,” ujarnya.

Selain itu, dampak yang lebih besar menurut Menteri Parekraf itu adalah bagaimana kepemimpinan Indonesia di dunia internasional dalam mendorong pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

“Nanti akan dilanjutkan dengan sekitar 100 sampai 120 proyek, dan kami menghitung bisa memberikan dampak ke investasi turunan dan lanjutan selama lima sampai sepuluh tahun ke depan sekitar Rp120 triliun,” jelasnya.

Sandiaga menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan survei dari 17-25 Mei 2024 terhadap stakeholder, pengunjung, dan delegasi untuk menghitung dampak penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali.

Dari sisi promosi, penyelenggaraan WWF disebut memberikan destination exposure yang efektif untuk Bali.

Dalam sebulan terakhir, pencarian tentang WWF meningkat signifikan dengan lebih dari 1.800 pencarian harian, di mana 45 persen berasal dari luar negeri (wilayah Pasifik, Asia Timur, Asia Selatan, Eropa Barat, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan).

Dalam sepekan terakhir, setidaknya sudah terdapat sekitar 190 berita global dan nasional mengenai WWF di Bali