Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Sri Mulyani Lagi Sibuk Susun APBN Pemerintahan Prabowo

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 15 May 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Sri Mulyani Lagi Sibuk Susun APBN Pemerintahan Prabowo

KABARBURSA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku bahwa saat ini pihaknya tengah menyiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Anggaran ini akan menjadi APBN pertama di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa kebijakan ekonomi Indonesia dalam masa transisi ini akan fokus pada bidang investasi dan pembangunan infrastruktur.

"Kami akan terus memastikan bahwa kebijakan yang secara fundamental penting bagi Indonesia, yaitu investasi di bidang sumber daya manusia, hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah, dan investasi lebih banyak untuk infrastruktur," ujarnya dalam diskusi 2024 Fitch on Indonesia, Rabu, 15 Mei 2024.

Sri Mulyani menekankan bahwa transisi pemerintahan Indonesia telah terbukti berjalan dengan baik, sebagaimana terlihat pada pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2001-2004), Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014), dan Joko Widodo yang masih berlangsung.

"Kita memiliki tradisi transisi yang relatif bisa ditangani dan beradab. Ini penting, karena bahkan negara demokrasi tua bisa mengalami ketidakadaban selama masa transisi," ujarnya.

Sri Mulyani memastikan bahwa komunikasi dan kerja sama dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto, berjalan baik selama masa transisi ini.

Seperti diketahui, masa jabatan Presiden Joko Widodo akan berakhir pada 20 Oktober 2024 mendatang.

"Kami akan terus berkonsultasi dengan presiden terpilih dan dari sisi politik prosesnya akan terus berjalan. Sedangkan dari sisi ekonomi, terutama penyusunan anggaran, harus sesuai dengan siklus yang diatur oleh undang-undang," jelasnya.

Dalam penyusunan APBN, pemerintah sedang menyiapkan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) yang akan menjadi dasar. Dokumen ini rencananya akan mulai dibahas di DPR RI pada Mei 2024.

Tantangan untuk menjadi negara maju

Sementara itu, dalam acara Alumni Dialogue dari Crawford School of Public Policy, Sri Mulyani mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Dia menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 mencapai 5,1 persen, meskipun menghadapi ketidakpastian global.

"Pertumbuhan Q1 2024 kita di angka 5,1 persen sesuai dengan catatan dari @bps_statistics - pertumbuhan yang masih konsisten di tengah ketidakpastian global," tulisnya di akun Instagram pribadinya, Rabu, 15 Mei 2024.

Dia menjelaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari respons kebijakan publik terhadap pandemi yang luar biasa.

Sri Mulyani berharap Crawford School of Public Policy dapat memanfaatkan situasi ini sebagai studi kasus tentang formulasi kebijakan publik dalam masa krisis.

Namun, pandemi bukanlah satu-satunya krisis yang pernah dihadapi Indonesia. "Kita pernah mengalami krisis keuangan pada 1997-1998 dan 2008-2009. Semua krisis tersebut membawa pelajaran berharga, mulai dari lahirnya @lps_idic hingga terwujudnya @bank_indonesia sebagai bank sentral independen," paparnya.

Saat ini, Sri Mulyani menyoroti tiga tantangan utama dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, yaitu perubahan iklim, produktivitas, dan kesenjangan institusi.

"Ketiga tantangan ini harus dihadapi dengan kebijakan yang tepat dan tindakan yang konkret untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi Indonesia," ucapnya.