KABARBURSA.COM - PT Timah Tbk (TINS), sebagai anggota Holding Grup MIND ID, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 pada Rabu, 8 Mei 2024.
Dalam RUPST tersebut, perusahaan menyetujui penggantian direktur perusahaan dan perubahan susunan pengurus Perseroan.
Direktur Utama PT Timah, Ahmad Dani Virsal, mengatakan bahwa para pemegang saham telah menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan.
RUPST juga mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Direktur Pengembangan Usaha Koko Wigyantoro dan Direktur Sumber Daya Manusia, Tigor Pangaribuan, serta menyetujui pengangkatan Dicky Octa Zahriadi sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Hendra Kusuma Wardana sebagai Direktur Sumber Daya Manusia.
Dengan perubahan tersebut, susunan pengurus Perseroan menjadi sebagai berikut:
Komisaris
Direksi
Ahmad Dani Virsal menegaskan komitmen PT Timah Tbk (TINS) untuk melakukan perbaikan kinerja demi mendukung kinerja yang lebih baik, memberikan nilai tambah pada industri tambang mineral Indonesia.
Pada tahun buku 2023, PT Timah mencatat pendapatan sebesar Rp8,4 triliun dengan EBITDA sebesar Rp684,3 miliar dan rugi tahun berjalan sebesar Rp449,7 miliar.
Nilai aset perseroan pada tahun 2023 mencapai Rp12,8 triliun dengan liabilitas sebesar Rp6,6 triliun, pinjaman bank dan utang obligasi Rp3,5 triliun, dan ekuitas Rp6,2 triliun.
Laporan keuangan PT Timah
Sebelumnya, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian untuk kuartal pertama tahun 2024, yang berakhir pada 31 Maret 2024.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk, Fina Eliani, menjelaskan bahwa perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp2,06 triliun, turun 5,3 persen dari Rp2,17 triliun pada kuartal I 2023.
Katanya, meskipun harga jual rata-rata logam timah naik, harga pokok pendapatan turun 7,7 persen dari Rp1,91 triliun menjadi Rp1,76 triliun.
Fina menyebutkan bahwa laba usaha perseroan mencapai Rp69,7 miliar dengan EBITDA sebesar Rp335 miliar, menghasilkan laba bersih sebesar Rp29,55 miliar pada kuartal I 2024.
Secara operasional, produksi bijih timah naik 29,5 persen menjadi 5.360 ton, sementara produksi logam timah naik 12,7 persen menjadi 4.475 ton. Namun, penjualan logam timah turun 17 persen menjadi 3.524 ton.
Harga jual rata-rata logam timah naik menjadi USD27.071 per metrik ton, dengan ekspor timah mencapai 91 persen dari total produksi. Singapura menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan 22 persen, diikuti oleh Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, India, dan Belanda.
Fina juga mencatatkan kenaikan harga rata-rata timah CSP di LME sejak Maret 2024, meningkat 12 persen menjadi USD29.084 per ton dari USD25.959 per ton pada tahun 2023. Perseroan terus melakukan upaya untuk meningkatkan kinerja operasional dan produksi, termasuk optimalisasi produksi tambang laut dan darat, peralatan tambang, serta produksi dari sisa hasil pengolahan.
Dengan berbagai inisiatif strategis, PT Timah berupaya mencapai target produksi dan meningkatkan efisiensi di seluruh lini bisnisnya.