Alternatif Investasi ini Cocok saat Suku Bunga Melonjak

KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25{0d4b0e7f76353580d143fc06833119f01beba94632a5263b0e7e74be26d24320} bulan lalu. Langkah tersebut dilakukan sebagai respons terhadap pelemahan nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

Ivan Jaya, Kepala Consumer Funding & Wealth Business Bank Danamon, menyatakan bahwa di tengah situasi saat ini, obligasi jangka pendek dapat menjadi pilihan investasi bagi para investor.

"Menurut saya, saat ini masuk ke obligasi jangka pendek, baik yang dalam mata uang rupiah maupun dolar AS, adalah pilihan yang tepat karena tingkat imbal hasilnya yang tinggi," ujar Ivan dalam salah satu acara Bank Danamon, dikutip Kamis 9 Mei 2024.

Ivan menjelaskan bahwa obligasi jangka pendek menawarkan pilihan investasi dengan risiko yang rendah. Jika investor memilih obligasi jangka pendek dan kemudian melihat perbaikan dalam situasi geopolitik dalam waktu dekat, mereka dapat beralih ke obligasi jangka panjang atau instrumen investasi yang lebih berisiko, seperti saham.

"Obligasi jangka pendek umumnya memiliki harga yang rendah dan masa jatuh tempo yang lebih dekat. Ketika terjadi perbaikan dalam situasi geopolitik, investor dapat beralih ke obligasi jangka panjang atau instrumen investasi yang lebih berisiko, seperti saham atau reksa dana saham," jelas Ivan.