KABARBURSA.COM - Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan dalam kisaran terbatas hari ini, Selasa 7 Mei 2024. Mata uang Indonesia tersebut berada di rata-rata Rp16.056/USD dan sempat menyentuh level terendah di Rp16.068/USD pada pagi tadi.
Pukul 14:48 WIB, rupiah tercatat berada di Rp16.046/USD, mengalami penurunan sebesar 0,13 persen dari penutupan sebelumnya. Pelemahan ini menjadikan rupiah sebagai mata uang yang paling terdepresiasi di Asia.
Mayoritas mata uang di Asia melemah terhadap dolar AS hari ini, termasuk dolar Singapura, dong Vietnam, yuan China, dan won Korea. Hanya ringgit Malaysia yang mengalami kenaikan tipis.
Tekanan terhadap rupiah tampaknya masih diimbangi oleh minat pembelian investor di pasar surat utang (SBN), yang mengakibatkan penurunan yield di berbagai tenor SBN.
Besok, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo akan mengadakan konferensi pers di luar jadwal resmi, Besok Rabu 7 Mei 2024.
Perry dijadwalkan akan membahas perkembangan ekonomi terkini, kemungkinan terkait pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun 2024, dan prospek ke depan di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
Minggu lalu, Perry berbicara dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan, di mana ia menyebut bahwa kebijakan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuan telah mulai menarik kembali dana asing masuk ke pasar domestik. Namun, kenaikan suku bunga tersebut belum cukup mampu membawa rupiah kembali ke level di bawah Rp16.000/USD.
Selain itu, Bank Indonesia juga akan merilis data terkini mengenai cadangan devisa April, yang diperkirakan mengalami penurunan signifikan sebagai upaya untuk menahan pelemahan rupiah yang terjadi bulan lalu.