KABARBURSA.COM - Prospek suku bunga yang tetap tinggi dalam jangka waktu yang panjang (higher for longer) menekan harga aset kripto. Harga Bitcoin mengalami penurunan yang signifikan dengan koreksi bulanan terdalam sejak kejadian kolapsnya FTX pada November 2022.
Aset digital dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut mengalami koreksi harga sekitar 16 persen sepanjang bulan April. Pada bulan sebelumnya, harga Bitcoin mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, hampir mencapai USD74.000.
Meskipun instrumen Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin diperkenalkan di Hong Kong, namun hal ini tidak memberikan dorongan positif yang signifikan. Menurut data Bloomberg Intelligence, nilai transaksi perdana di bursa Hong Kong mencapai USD12,7 miliar.
Sentimen negatif semakin meningkat setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, mengisyaratkan penundaan dalam penurunan suku bunga acuan. Hal ini mengakibatkan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi.