KABARBURSA.COM - Imbal hasil surat utang negara (SUN) terus menanjak pada perdagangan hari ini, Selasa 30 April 2024, meskipun rupiah masih mengalami tekanan yang signifikan. Hal ini terjadi saat lelang SUN perdana dilakukan setelah masa libur Idulfitri yang panjang.
Imbal hasil SUN dengan tenor 10 tahun menyentuh angka 7,24 persen, sementara tenor 5 tahun juga terus naik ke sekitar 7,16 persen, dan tenor 2 tahun kembali mencapai 7,06 persen. Sedangkan tenor pendek 1 tahun yang sebelumnya hampir mencapai 7,3 persen, hari ini mengalami sedikit penurunan ke 7,24 persen.
Meskipun tekanan jual di pasar surat utang RI masih berlanjut, namun sudah lebih moderat dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Hal ini sejalan dengan perlambatan tekanan di pasar surat utang global, terutama dengan dimulainya pertemuan Komite The Fed hari ini dan besok.
Kenaikan yield SUN juga terjadi ketika pemerintah menggelar lelang obligasi perdana dengan target indikatif Rp23 triliun setelah masa libur Idulfitri.
Permintaan dalam lelang SUN hari ini diperkirakan akan melampaui hasil lelang sebelumnya sebelum masa libur panjang, terutama dengan yield yang kini sudah mencapai lebih dari 7 persen, yang dianggap cukup menarik bagi para investor untuk kembali berinvestasi di surat utang rupiah.
Di sisi lain, dalam lelang sukuk negara (SBSN) pekan lalu, permintaan pasar merosot ke level terendah sehingga pemerintah harus menggunakan opsi green shoe untuk menarik minat lebih banyak dari pelaku pasar.
Rupiah masih terus melemah menjelang penutupan perdagangan hari ini, berada di kisaran Rp16.259/US$, seiring dengan tekanan yang juga dialami oleh mayoritas mata uang Asia hingga menjelang akhir sesi hari ini.