KABARBURSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP di Kantor Departemen Bisnis dan Perdagangan. Pertemuan antara keduanya berlangsung hangat di salah satu ruangan bersejarah era Churchill.
Dalam perbincangan awal, Menko Airlangga membagikan kemajuan kerja sama penting antara Indonesia dan Inggris, seperti pendirian King College di Indonesia dan perkembangan hasil pemilu yang berlangsung damai.
Hubungan erat kedua negara ditandai dengan kesepakatan komite bersama ekonomi dan perdagangan (Joint Economic and Trade Commission-JETCO) yang saat ini bermitra dalam 3 sektor kelompok kerja. Menko Airlangga berharap JETCO dapat menghasilkan hasil konkret, terutama di bidang energi dan ekonomi digital.
Dalam siaran pers Jakarta, Selasa 30 April 2024, Kemenko Perekonomian, disebutkan bahwa Menteri Greg, didampingi utusan khusus Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia, Richard Graham yang fasih berbahasa Indonesia, mengungkapkan kesan mendalam atas pelaksanaan pemilu di Indonesia. Lebih lanjut, Menteri Greg menawarkan kerja sama dalam energi bersih, sesuai dengan pengalaman Inggris dalam hal tersebut.
Menteri Greg juga berharap penyelesaian masalah terkait perdagangan produk susu dalam kerangka JETCO, terutama terkait pendaftaran yang membutuhkan waktu lama dan penerapan Sanitary and Phytosanitary (SPS).
Menko Airlangga menegaskan upaya deregulasi yang sedang dilakukan oleh Indonesia untuk memudahkan pendaftaran produk susu dan mendukung program pemerintah tentang susu gratis untuk siswa.
Selain itu, Menko Airlangga membahas dampak aturan uji tuntas Inggris bagi produk kelapa sawit Indonesia, sambil mengharapkan perlakuan yang adil. Indonesia juga menyoroti kebijakan Uni Eropa terhadap produk keberlanjutan.
Kedua menteri juga membahas gagasan kerja sama perdagangan bebas, aksesi Indonesia sebagai anggota OECD, dan kerja sama regional.
Pertemuan ini diakhiri dengan ajakan dari Menteri Greg kepada Menko Airlangga untuk melihat tempat penyimpanan peta dunia ketika Churchill mengatur strategi perang dunia.