KABARBURSA.COM - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk tetap waspada meskipun tingkat inflasi nasional terkendali pada 3,05 persen secara year on year (yoy) pada Maret 2024.
Tito menegaskan bahwa meskipun angka inflasi terkendali secara nasional, namun setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga pengendalian inflasi harus tetap dilakukan secara aktif.
"Ini bukan saatnya untuk bersantai karena kita melihat adanya peningkatan inflasi dari bulan ke bulan, khususnya dari Februari ke Maret sebesar 0,52 persen," ujar Tito dalam pernyataannya di Jakarta, Senin 29 aPRIL 2024.
Menurut Mendagri, kenaikan inflasi dari Februari ke Maret 2024 dipengaruhi oleh momen Ramadhan dan Idul Fitri yang meningkatkan permintaan terhadap barang. Selain itu, situasi global seperti konflik di Ukraina dan Timur Tengah juga berdampak pada pola pasokan dan permintaan internasional.
Tito juga memberikan perhatian khusus kepada daerah-daerah yang mengalami inflasi tinggi, termasuk Papua Barat, Gorontalo, Papua Tengah, Sumatera Barat, Jambi, Sulawesi Utara, Papua Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Di tingkat kabupaten, daerah dengan inflasi tertinggi antara lain Minahasa Selatan, Tolitoli, Pasaman Barat, Labuhanbatu, Minahasa Utara, Gorontalo, Kerinci, Rembang, Nabire, dan Kampar. Sementara di tingkat kota, terdapat Sibolga, Padangsidimpuan, Bekasi, Gunungsitoli, Pematangsiantar, Ternate, Medan, Tangerang, Dumai, dan Batam.
Tito juga telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo mengenai perkembangan harga komoditas penting seperti beras, daging ayam ras, telur ayam ras, jagung, bawang merah, dan cabai. Presiden Jokowi secara rutin memantau perkembangan harga pangan di berbagai daerah dan memberikan apresiasi atas pemahaman hampir semua kepala daerah terhadap masalah inflasi.
"Ini karena kita rutin melakukan rapat koordinasi dan bisa terus meng-update perkembangan situasi yang sangat dinamis ini," tandasnya.