Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Sunarso BRI: BI Naikkan Suku Bunga, Logis dan Rasional

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 25 April 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Sunarso BRI: BI Naikkan Suku Bunga, Logis dan Rasional

KABARBURSA.COM - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso, menilai keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebagai langkah yang logis dan rasional untuk menjaga volatilitas nilai tukar rupiah.

Sunarso menjelaskan bahwa dalam menghadapi situasi global dan domestik, bank sentral harus memperhatikan dua komponen utama sebagai acuan performa, yaitu inflasi dan nilai tukar mata uang.

"Menurut saya, dalam upaya mengendalikan nilai tukar dan inflasi, BI sudah tepat dalam menanggapi tantangan tersebut dengan menaikkan suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga tersebut merupakan keputusan yang logis dan rasional, serta menimbulkan tantangan likuiditas," ujar Sunarso dalam Konferensi Pers Kinerja Keuangan BRI Kuartal I 2024 pada Kamis 25 April 2024.

Sunarso menegaskan bahwa meskipun menghadapi tantangan likuiditas, perbankan harus mengikuti keputusan bank sentral. Menurutnya, bank harus bertanggung jawab secara bersama-sama dan berusaha keras untuk tetap menjaga likuiditas di tengah kenaikan suku bunga.

Dia juga menyatakan bahwa saat ini, dengan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) sekitar 83,38 persen, BRI tidak mengalami masalah likuiditas hingga kuartal I 2024. Namun, dia mengakui bahwa akan menjadi perhatian jika LDR optimal berada di level 90 persen-92 persen.

"Sekarang kredit tumbuh 10 persen lebih, artinya kredit tumbuh dan likuiditas masih longgar, LDR masih bagus. Jadi sekarang ada likuiditas lebih untuk menumbuhkan kredit," tutur Sunarso.

Dalam kesempatan tersebut, Sunarso meyakini akan mempertahankan pertumbuhan kredit di level double digit, meskipun BI Rate naik hingga 25 basispoin ke level 6,25 persen, karena perusahaan memiliki kelonggaran likuiditas.

"Bagi BRI yang memiliki LDR (loan to deposit ratio) 83 persen kami biasa saja, pasti kami akan pertahanakan rasio likuiditas dengan sehat tapi bukan berarti rem kredit, harus tetap tumbuhkan kredit," kata Sunarso.

Sebelumnya, BI mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi April. Di luar ekspektasi, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat mengumumkan kenaikan suku bunga acuan.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23-24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25{5c49780942a81f0fa3174a56fa804d4c6778fdf8b696d39d7d127491773c8d95}, suku bunga Deposit Facility menjadi 5,5{5c49780942a81f0fa3174a56fa804d4c6778fdf8b696d39d7d127491773c8d95} persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 7 persen," ungkap Perry dalam jumpa pers usai RDG, Rabu 24 April 2024.

Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 41 ekonom/analis menghasilkan median proyeksi BI Rate tetap di 6 persen.

Namun sejatinya suara pasar agak terbelah, tidak sepakat bulat atau aklamasi, ada dissenting opinion. Sebanyak 12 dari 41 ekonom/analis memperkirakan suku bunga acuan naik 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen.