KABARBURSA.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Agama (Kemenag) menjalin kolaborasi strategis untuk mempercepat proses penerbitan sertifikasi halal pada produk makanan dan minuman pada tahun 2024.
Langkah ini dianggap sebagai upaya penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di dalam negeri.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, secara tegas menyatakan kesiapannya untuk mempercepat proses sertifikasi halal pada produk makanan dan minuman di 3.000 desa wisata.
“Kami siap untuk mengakselerasi sertifikasi halal produk makanan dan minuman di 3.000 desa wisata,” ujarnya pada acara daring ‘The Weekly Brief with Sandi Uno’, Senin, 22 April 2024.
Sandiaga menegaskan bahwa rencana strategis Indonesia sebagai destinasi pariwisata halal kelas dunia telah terwujud pada tahun 2023. Sebagai hasilnya, Indonesia berhasil meraih sejumlah penghargaan sebagai destinasi halal terbaik di dunia.
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kemenag, Muhammad Aqil Irham, menyatakan bahwa sertifikasi halal dapat memberikan dorongan positif bagi perkembangan ekonomi kreatif.
“Kolaborasi dengan Kemenparekraf merupakan langkah penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif, terutama bagi pelaku usaha UMKM di daerah desa wisata, guna meningkatkan layanan khususnya di bidang makanan dan minuman,” jelas Aqil Irham.
Selain manfaat ekonomis, sertifikasi halal pada produk makanan dan minuman juga bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada konsumen. Dengan adanya pusat kuliner yang telah mendapat sertifikasi halal di daerah wisata, konsumen dapat merasa lebih nyaman dan percaya.
Menurut Aqil, kewajiban mendapatkan sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman telah diberlakukan sejak tahap pertama pada 17 Oktober 2019 dan akan berakhir pada 17 Oktober 2024.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.