Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Mitratel Beberkan Strategi Kinclong Perusahaan

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 22 April 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Mitratel Beberkan Strategi Kinclong Perusahaan

KABARBURSA.COM - Strategi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel dalam memperluas bisnis ekosistem menara telekomunikasi secara organik dan inorganik, monetisasi aset, serta pengelolaan biaya dengan lebih efisien, berhasil memberikan hasil positif. Hal ini tercermin pada pencapaian kinerja perusahaan sepanjang kuartal I-2024.

Pada periode tersebut, Mitratel berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,3{5c49780942a81f0fa3174a56fa804d4c6778fdf8b696d39d7d127491773c8d95} dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,05 triliun. Pendapatan dari bisnis sewa menara menyumbang sebesar Rp 1,83 triliun, meningkat 5,4 persen, sedangkan pendapatan dari bisnis fiber mencapai Rp 85,22 miliar, melonjak 148,8 persen.

Pertumbuhan pendapatan disertai dengan pengelolaan biaya yang lebih efisien. Sebagai hasilnya, perusahaan berhasil mencatat EBITDA sebesar Rp 1,84 triliun pada kuartal I tahun ini, meningkat 9,9{5c49780942a81f0fa3174a56fa804d4c6778fdf8b696d39d7d127491773c8d95}, dengan margin EBITDA yang naik 2,3{5c49780942a81f0fa3174a56fa804d4c6778fdf8b696d39d7d127491773c8d95} menjadi 83,5{5c49780942a81f0fa3174a56fa804d4c6778fdf8b696d39d7d127491773c8d95}. Laba bersih mencapai Rp 520,99 miliar, meningkat 4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 501,03 miliar.

"Theodorus Ardi Hartoko (Teddy), direktur utama Mitratel, mengatakan bahwa kombinasi antara pertumbuhan pendapatan, optimalisasi aset, dan pengelolaan biaya telah meningkatkan margin EBITDA dan laba bersih perusahaan. Strategi ini akan terus dilanjutkan," demikian dikutip dari siaran pers pada Senin, 22 April 2024.

Teddy menyatakan bahwa pendapatan dari bisnis fiber optik pada kuartal I sangat mengesankan. Oleh karena itu, perusahaan percaya bahwa lini usaha ini memiliki prospek yang sangat cerah dan berpotensi menjadi mesin pertumbuhan baru di masa depan. Dengan demikian, Mitratel berpeluang menjadi mitra pilihan bagi operator seluler dalam pembangunan fiber to the tower (FTTT).

"Kami akan terus mengembangkan bisnis serat optik untuk memenuhi kebutuhan operator seluler akan jaringan berlatensi rendah seiring dengan perkembangan teknologi 5G. Kami juga memiliki komitmen yang kuat untuk menjadi mitra strategis bagi mereka, baik dalam menjalankan agenda konsolidasi maupun ekspansi ke sumber pertumbuhan ekonomi baru," ujarnya.

Mitratel mulai mengeksplorasi bisnis serat optik sejak tahun 2022 dan telah terus menambah jangkauan baik secara organik maupun inorganik. Hingga akhir Maret 2024, panjang fiber optik perusahaan mencapai 36.257 kilometer.

Jika dihitung dari akhir Desember 2023, Mitratel berhasil menambah panjang fiber optik sebanyak 3.736 kilometer, tumbuh sebesar 11,5 persen.

Selain fokus pada pengembangan fiber optik, Mitratel juga tetap mempertahankan posisinya sebagai pemilik menara terbanyak di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Perusahaan memiliki 38.135 menara pada akhir Maret 2024, meningkat 0,3 persen dari akhir Desember 2023. Sebanyak 41,5 persen menara berlokasi di Jawa, sedangkan sisanya tersebar di Sumatera, Bali & Nusra, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.