Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Kominfo: Starlink Bukan Ancaman Industri Internet Lokal

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 19 April 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Kominfo: Starlink Bukan Ancaman Industri Internet Lokal

KABARBURSA.COM - Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mengklaim bahwa perluasan layanan Satelit Starlink milik Elon Musk ke pelanggan ritel bukan merupakan ancaman bagi industri layanan internet lokal. Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan Starlink mematuhi semua regulasi yang berlaku di Indonesia sebelum memasuki pasar layanan ritel.

"Nggak mengancam. Kita tunggu saja uji laik operasinya [ULO]," kata Budi, Jumat 19 April 2024.

Starlink sebenarnya sudah beroperasi secara terbatas dengan segmen pelanggan bisnis sejak Juni 2020. Kominfo memberikan hak labuh satelit khusus non geostationer (NGSO) Satelit Elon Musk untuk layanan backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tertutup anak perusahaan Telkom, yaitu Telkomsat.

Saat ini, Starlink tengah menempuh pemeriksaan ULO untuk mendapat izin menyasar segmen pelanggan ritel atau business to consumer (B2C). Pengujian ini rencananya berlangsung di Ibu Kota Nusantara (IKN), bulan depan.

"Kita memberi ruang yang fair untuk semuanya. Mereka mau berusaha, silahkan saja. Tapi, harus sesuai regulasi di Indonesia," ujar Budi.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif ICT Insitute sekaligus pengamat telekomunikasi Heru Sutadi menilai kehadiran Starlink akan menggerus bisnis Internet Service Provider (ISP) dan operator telekomunikasi.

"Dalam 2-5 tahun ke depan diprediksi akan banyak ISP terpaksa gulung tikar apalagi yang segmen korporasi dan segmen perumahan di wilayah sub-urban dan urban. Operator telekomunikasi juga akan tertekan dan diambil pasarnya," kata Heru.

Dia pun menilai Starlink merupakan pertukaran atas rencana investasi Tesla di Indonesia. Oleh sebab itu, kata dia, perlu ada batasan waktu.

Selain itu, ia juga menilai Starlink yang sudah melakukan uji coba di IKN hanya sebuah gimmick. "Seolah mendukung ibu kota baru, padahal akan bisa jualan di mana pun," ujar Heru.