KABARBURSA.COM - Kejatuhan yang signifikan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Jumat 19 April 2024, memperoleh tanggapan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), yang mencatat bahwa kejadian ini bersamaan dengan kabar serangan balik Israel ke Iran.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, mengatakan bahwa peningkatan eskalasi antara Israel dan Iran telah mendapat respons negatif dari bursa-bursa di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal ini mencerminkan bagaimana ketegangan geopolitik dapat langsung mempengaruhi sentimen pasar saham.
Tidak hanya IHSG yang terpengaruh, hampir seluruh bursa saham di Asia juga mengalami penurunan. Rentang penurunannya bervariasi antara 0,40 persen hingga 3,31 persen, menunjukkan dampak luas dari ketegangan geopolitik tersebut terhadap pasar saham regional.
"Artinya, ada beberapa bursa yang turun lebih dalam dari Indonesia seperti Philippines (-1,71 persen), Vietnam (-1,93 persen), Thailand (-1,81 persen) dan Jepang (-2,54 persen)," jelas Irvan.
Irvan tetap optimistis dengan bursa saham ke depan. Namun, ia tak menampik ada risiko besar di balik tensi geopolitik saat ini.
"Kami belum tahu seperti apa kelanjutan pertikaian antara Israel dengan Iran. Kami tentu berharap tidak sampai menimbulkan perang terbuka antara ke dua negara, karena efeknya bisa dirasakan oleh banyak negara lain juga."
"Kami tentu akan selalu memantau setiap perkembangan dan berkoordinasi juga dengan OJK dan SRO lain," kata Irvan.
Perang Israel Iran semakin memanas. Rudal Israel telah menghantam sebuah situs di Iran, menurut lembaga penyiaran AS, ABC News.
Melansir Aljazeera, Jumat 19 April 2024, televisi pemerintah Iran melaporkan adanya ledakan di Isfahan.
Israel telah berjanji untuk merespons setelah Iran pada Sabtu lalu meluncurkan rentetan pesawat tak berawak dan rudal ke negara itu.
Padahal Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa telah menyerukan agar Israel tidak menanggapi.