KABARBURSA.COM - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) melaporkan penurunan penjualan ritel selama periode Ramadan atau bulan Maret 2024.
Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Hippindo, mengungkapkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh kelangkaan stok barang. Misalnya, beberapa ukuran baju dan variasi warna habis terjual.
Budi menegaskan bahwa barang-barang yang mengalami kelangkaan stok umumnya merupakan produk impor. Dia menjelaskan bahwa para pengusaha mengalami kesulitan dalam melakukan impor barang setelah diberlakukannya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, yang kemudian diubah oleh Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 03 Tahun 2024.
"Munculnya kelangkaan stok barang impor disebabkan oleh Permendag 36/2023, karena terhambat oleh pertek (pertimbangan teknis)," ujar Budi,dikutip Kamis 18 April 2024.
Menurut Budi, penjualan barang ritel diprediksi akan tetap kuat jika peraturan impor dapat disesuaikan tanpa mengalami kendala.
Sementara itu, penurunan kinerja penjualan ritel sejalan dengan Survei Eceran yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Meskipun Indeks Penjualan Rill (IPR) masih tumbuh pada Maret 2023, namun pertumbuhannya hanya sebesar 3,5 persen year on year (yoy), turun dari pertumbuhan pada Februari sebesar 6,4 persen yoy.
Dalam pandangannya, Teuku Riefky, seorang ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), mengatakan bahwa penurunan penjualan eceran disebabkan oleh faktor inflasi.
"Selain itu, penjualan eceran pada bulan Februari lebih tinggi karena adanya faktor pemilu dan persiapan Ramadan," ungkapnya.
Riefky memperkirakan bahwa kondisi penjualan eceran kemungkinan belum akan stabil ke depannya, terutama dengan adanya ketegangan baru antara Iran dan Israel yang berpotensi meningkatkan harga-harga komoditas seperti minyak dan mengerek inflasi.
"Inflasi yang meningkat akan berdampak pada daya beli dan menekan penjualan ritel. Ini perlu menjadi perhatian," tambahnya.