Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Indeks Bisnis 27 Terkoreksi Lagi, EXCL hingga UNTR Melorot

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 17 April 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Indeks Bisnis 27 Terkoreksi Lagi, EXCL hingga UNTR Melorot

KABARBURSA.COM - Pada Rabu, 17 April 2024, Indeks Bisnis 27 (IB27) kembali ditutup melemah seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saham-saham yang mengalami koreksi termasuk EXCL, SMGR, INTP, ISAT, hingga UNTR. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerjasama antara BEI dan harian Bisnis Indonesia ini mengalami penurunan sebesar 0,29 persen atau 1,68 poin menuju level 578,12.

Dari total 27 konstituen yang termasuk dalam Indeks Bisnis-27, sebanyak 9 saham berhasil bertahan di zona hijau, sementara 17 saham mengalami pelemahan, dan satu saham stagnan. Saham-saham yang berhasil menguat antara lain PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang naik sebesar 3,33 persen menjadi Rp2.790, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) meningkat sebesar 1,46 persen menjadi Rp1.390, dan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) naik 1 persen ke Rp5.075.

Selanjutnya, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik 0,96 persen menuju posisi Rp5.250, saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) meningkat 0,89 persen ke level Rp1.135, dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,53 persen ke Rp9.525. Adapun saham yang melemah adalah PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dengan koreksi 6,61 persen ke Rp2.120, lalu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) melemah 4,04 persen ke Rp5.350, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) turun 3,70 persen ke Rp8.450.

Sementara itu, saham PT Indosat Tbk. (ISAT) turun 2,75 persen menuju level Rp10.600, kemudian saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) melemah 2,57 persen ke Rp25.575, dan saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) terkoreksi 2,31 persen ke Rp9.500. Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ditutup melemah 0,47 persen menuju posisi 7.130,84. Sebanyak 208 saham bertengger di zona hijau, lalu 362 saham menurun, dan 215 saham stagnan. Total market cap tercatat mencapai Rp11.792,5 triliun.