Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Tips "CERDIK" Supaya Tetap Sehat Usai Lebaran

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 14 April 2024 | Penulis: Yunia Rusmalina | Editor: Redaksi
Tips "CERDIK" Supaya Tetap Sehat Usai Lebaran

KABARBURSA.COM - Momen lebaran di Indonesia identik dengan berbagai tradisi, mulai dari mudik hingga berbagai makanan seperti ketupat, opor, rendang dan lainya yang sudah dianggap sebagai simbol.

Namun siapa sangka, aktivitas atau kebiasaan saat lebaran dengan mengkonsumsi berbagai macam makanan tersebut jika tidak dikontrol dengan baik justru bisa membuat kolestrol naik.

Tetapi jangan khawatir, Kasie Surveilans Epidemiologi dan Imunitas Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salma memberikan tips sehat kembali beraktivitas sesudah libur lebaran agar bugar dan produktif ala "CERDIK".

Berikut adalah tips sehat kembali beraktivitas sesudah libur lebaran agar bugar dan produktif ala "CERDIK" ala Ngabila Salma :

1. C adalah cek kesehatan rutin.

Pastikan kondisi tubuh sehat seperti tekanan darah < 140/90 (normal) juga kadar gula darah, kolesterol, lemak, asam urat dalam kondisi normal. Pada penderita DM kadar HbA1c < 6,5 {5c49780942a81f0fa3174a56fa804d4c6778fdf8b696d39d7d127491773c8d95}. Jika kadarnya 5,7–6,4 {5c49780942a81f0fa3174a56fa804d4c6778fdf8b696d39d7d127491773c8d95} periksakan per 6 bulan karena masuk pradiabetes.

"Periksa kondisi secara geatis ke puskesmas terdekat / klinik kantor masing-masing, " ungkap Ngabila dalam keterangnnya, Minggu 14 April 2024.

2. E adalah enyahkan asap rokok.

Tetap jangan menjadi perokok aktif atau pasif ya! . Karena akan menurunkan imunitas sehingga lebih mudah terkena batuk, pilek, sesak nafas. Yang merokok disebut 1st hand smoker, yang menghirup asap langsung disebut 2nd hand smoker, dan menghirup sisa asap rokok pasa benda disebut 3rd hand smoker.

3. R: rajin aktivitas fisik.

Yuk senam peregangan ringan di kantor 15 hingga 30 menit setiap jam 10.00 dan 14.00 atau memastikan mencapai target 8.000 hingga 10.000 langkah per hari.

4. D: diet yang seimbang.

Untuk mengurangi berat badan secara ideal dan cepat, terapkan intermittent fasting dengan puasa minimal 14-16 jam dalam 24 jam.

" Atau puasa syawal aja sekalian akan lebih baik, berpahala, sekalian mengganti puasa yang belum lengkap selama Ramadhan kemarin, " terangnya.

Puasa intermittent dapat dilakukan sesuai jam yang dikehendaki, misalnya berpuasa mulai jam 20.00 s.d 10.00 atau sampai dengan 12.00 selama 14 hingga 16 jam berpuasa hanya boleh minum yang tidak manis.

Tetapi di luar waktu puasa boleh memakan makanan sesuai jumlah kalori harian. Hindari diet ini pada penderita maag, dan tetap diet dibawah supervisi ahli gizi atau dokter. Tetap yang utama perbanyak makan sayur, buah, kurangi konsumsi gula, garam, lemak

5. I: istirahat cukup

Tidur wajib < 7 jam per hari atau maksimalkan power nap tidur 15-30 menit di jam istirahat kantor pada siang hari.

Selain itu power nap atau tidur sekitar 15–30 menit (tidak boleh lebih dari 30 menit), hal berkhasiat untuk menambah power atau energi sehingga tubuh kembali bugar dan rasa kantuk hilang sementara dengan cepat.

" Tidur siang biasa berlangsung 40-90 menit, diantaranya meningkatkan kemampuan untuk fokus, konsentrasi, meningkatkan produktivitas dan menyenangkan hati, meningkatkan kemampuan fisik dan kognitif, " terangnya.

Power nap hanya membawa seseorang memasuki fase siklus tidur pertama hingga kedua. Belum masuk fase tiga (tidur nyenyak) dan fase empat (lengkap) atau rapid eye movement (REM). Pada tahapan tidur yang kedua, otot menjadi lebih rileks dan fungsi tubuh melambat. Sementara itu, tahap REM akan membuat otot tubuh lumpuh sementara.

6. K: kelola stress.

"Silaturahmi secara langsung dengan bermaafan, berbagi cerita dan buah tangan dengan teman kerja, interaksi saling berempati, jangan mudah baper, " paparnya.

Ngabila menambahkan " CERDIK" dapat meningkatkan imunitas dan mencegah dari sakit menular dan tidak menular.

Selain itu yang perlu dicatat adalah, untuk sakit menular dianjurkan untuk melengkapi imunisasi gratis program pemerintah termasuk COVID-19, dan yang berbayar seperti influenzae yang didapatkan berbayar 1x tiap tahunnya, sangat ampuh mencegah influenzae sejak usia 6 bulan ke atas terutama kelompok berisiko seperti alita, lansia, tenaga kesehatan, ibu hamil.