Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Cadangan Devisa RI Terus Anjlok, ini Penyebabnya

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 14 April 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Cadangan Devisa RI Terus Anjlok, ini Penyebabnya

KABARBURSA.COM - Posisi cadangan devisa Indonesia diprediksi akan terus menurun selama Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) tidak memberikan kepastian terkait penurunan suku bunga acuannya.

Meskipun ada prediksi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya pada paruh kedua tahun 2024, atau lebih tepatnya pada bulan Juni mendatang.

Myrdal Gunarto, Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia, memperkirakan bahwa pada bulan Juni 2024, saat The Fed bersiap untuk menurunkan suku bunga, cadangan devisa Indonesia akan berada di kisaran USD138,7 miliar.

Namun, setelah The Fed mengurangi suku bunga acuannya, bahkan hingga tiga kali, Myrdal memproyeksikan bahwa langkah-langkah tersebut akan menghasilkan aliran modal masuk baik di pasar keuangan maupun sektor riil.

"Kondisi ini akan membantu meningkatkan cadangan Indonesia hingga mencapai USD151,5 miliar pada akhir tahun 2024," ujar Myrdal.

Meskipun cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan, Myrdal melihat bahwa saat terjadi penjualan besar-besaran, investor justru melakukan aksi 'buy on dip' atau membeli aset ketika harga sedang turun dan berada pada titik terendah.

Hal ini, katanya, didorong oleh kondisi fundamental Indonesia yang tetap solid dengan tingkat imbal hasil yang tinggi, sehingga membuat aset investasi Indonesia tetap menarik.

Myrdal juga memperhatikan bahwa nilai tukar rupiah masih akan bertahan di level resistance Rp15.962 per dolar AS, selama neraca perdagangan Indonesia masih surplus dan berada di atas USD600 juta per bulan.

Selain itu, defisit neraca transaksi berjalan diperkirakan masih di bawah 1,5 persen dari PDB, dan fundamental pertumbuhan ekonomi masih tetap di kisaran 5{5c49780942a81f0fa3174a56fa804d4c6778fdf8b696d39d7d127491773c8d95}, sementara inflasi juga masih berada di bawah 3,5 persen year on year (YoY).

Pada Maret 2024, cadangan devisa Indonesia melanjutkan tren penurunan.

Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pada akhir Maret 2024, cadangan devisa Indonesia mencapai USD140,4 miliar, mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2024 sebesar USD144,0 miliar.

Penurunan cadangan devisa pada bulan Maret dianggap wajar, sebagai dampak dari langkah intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas rupiah.

Langkah-langkah tersebut diambil oleh Bank Indonesia di tengah aksi profit taking investor global di pasar emerging markets, ketika terjadi ketidakpastian terkait prospek penurunan suku bunga oleh The Fed, yang berdampak pada penguatan dolar AS secara global.

Sementara itu, Myrdal mencatat bahwa pada bulan Maret 2024, kondisi outflow di pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp26,47 triliun, sementara kondisi pasar saham mencatat inflow sebesar USD505,61 juta.