KABARBURSA.COM - PT Trimegah Bangun Persada Tbk, yang juga dikenal sebagai Harita Nickel (NCKL), mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp5,18 triliun sepanjang tahun 2023. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 20,40 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,66 triliun.
Berdasarkan laporan keuangannya yang dikutip pada Jumat 5 April 2024, total pendapatan dari emiten pertambangan nikel ini yang berasal dari kontrak dengan pelanggan melonjak 149,35 persen menjadi Rp23,85 triliun dari sebelumnya Rp9,56 triliun.
Meskipun demikian, kenaikan pendapatan tersebut juga diikuti oleh peningkatan beban pokok penjualan dari Rp4,89 triliun menjadi Rp15,58 triliun, atau naik 218,48 persen secara tahunan.
Secara rinci, pendapatan perusahaan didukung oleh kontrak dari Tiongkok yang mencapai Rp17,73 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,44 triliun. Kontribusi ini mencapai 65,46 persen dari total pendapatan.
Kemudian, pendapatan dari kontrak domestik mencapai Rp3,09 triliun, yang juga naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,46 triliun. Selain itu, terdapat kontrak dari Swiss senilai Rp22,77 triliun, dan dari Swedia sebesar Rp259,3 miliar.
Akibatnya, laba bruto perseroan menjadi Rp8,27 triliun, yang juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,67 triliun.
Dari sisi operasional, pendapatan dari pengolahan nikel mencapai Rp20,76 triliun, sementara pendapatan dari penambangan mencapai Rp7,50 triliun.
Namun, emiten milik konglomerat keluarga Lim tersebut mencatatkan rugi sebesar Rp308,9 miliar sebagai dampak penyesuaian entitas yang bergabung. Hal ini berbeda dari tahun sebelumnya yang mencatatkan surplus sebesar Rp1,39 triliun.
Akibatnya, total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp5,61 triliun, mengalami kenaikan sebesar 20,40 persendari tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,66 triliun.
Kenaikan laba tersebut juga mengakibatkan laba per saham meningkat menjadi Rp92,39 dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp84,70.
Sementara itu, total aset perusahaan sepanjang tahun 2023 mencapai Rp45,28 triliun, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp34,60 triliun.
Total ekuitas neto juga mengalami peningkatan menjadi Rp28,39 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp14,22 triliun.