KABARBURSA.COM - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengatakan penguatan keuangan syariah dapat dilakukan melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah.
"Diperlukan sinergi dan kolaborasi dari OJK, Bank Indonesia, DSN MUI, PUJK dan stakeholder agar dapat menjadi gerakan dasar," ujarnya dalam acara puncak Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2024, Kamis, 4 April 2024.
Lebih lanjut, Friderica berharap, kerja sama yang terjalin antara OJK dengan para pihak terkait dapat terus berjalan, tidak hanya selama bulan Ramadan tapi juga dapat dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten.
"Oleh karenanya, pengembangan keuangan syariah di Indonesia tidak akan dapat maju jika hanya dijalankan sendiri," tutur dia.
Adapun berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Friderica menuturkan, indeks literasi keuangan syariah meningkat dari sembilan persen dari tahun 2022 menjadi 39 persen di tahun 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Aman Santosa, Kepala Departemen Literasi, Inklusi dan Komunikasi OJK, menyampaikan capaian GERAK Syariah yang dilakukan oleh OJK termasuk Kantor OJK di daerah serta stakeholders terkait.
Aman menjelaskan bahwa terdapat total 1.345 kegiatan yang terdiri atas 742 kegiatan literasi, 265 kegiatan inklusi, dan 338 kegiatan sosial.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa penyelenggaraan kegiatan telah berhasil menjangkau 3.057.194 peserta edukasi dan mendorong terciptanya inklusi pada 1.175.019 orang di berbagai wilayah Indonesia.
"Selain kegiatan edukasi dan inklusi, sejumlah dana sekitar Rp7,24 miliar telah disalurkan pada 93.768 orang yang terlibat dalam kegiatan sosial," ucap dia.