KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,97{5c49780942a81f0fa3174a56fa804d4c6778fdf8b696d39d7d127491773c8d95}, atau turun 70,140 poin, mencapai level 7.166.844 pada akhir perdagangan Rabu 3 April 2024.
Analis Riset dari Phintraco Sekuritas Nurwachidah menyebut pelemahan IHSG kemarin dipengaruhi oleh sikap pasar yang masih menunggu sejumlah rilis data ekonomi di Eropa. "Pasar masih menunggu hasil dari pertemuan kebijakan moneter di kawasan Eropa yang dijadwalkan pada Kamis 4 April 2024 diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap pasar keuangan," ujarnya.
Selain itu, perhatian pasar juga terfokus pada rilis data Indeks PMI Komposit dan PMI Jasa untuk kawasan Eropa, Inggris, dan Jerman.
Menurut Nurwachidah, data tersebut diharapkan memberikan gambaran awal tentang kondisi perekonomian di wilayah-wilayah tersebut. "Neraca perdagangan Amerika Serikat untuk bulan Februari menunjukkan defisit yang semakin melebar, mencapai USD$ 68 miliar, didorong oleh peningkatan impor selama dua bulan terakhir," jelasnya.
Penurunan ekspor dan proyeksi kenaikan klaim pengangguran awal juga menjadi perhatian, yang dapat berdampak negatif terhadap tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam konteks ini, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan IHSG hari ini masih rawan terkoreksi dengan kecenderungan terbatas, dengan support 7.159 dan resistance 7.200. "Pengaruh dari pergerakan nilai tukar rupiah dan harga komoditas dunia juga perlu diperhatikan," tambahnya.
Selain itu, pidato dari Ketua The Fed mengenai arah kebijakan juga menjadi perhatian pasar malam ini.
Terkait rekomendasi saham, Herditya merekomendasikan untuk memperhatikan saham BRIS dengan target harga Rp 2.700-2.760, ANTM dengan harga Rp 1.665-1.690, dan HRTA di harga Rp 412-420.
Sementara itu, Nurwachidah memperkirakan IHSG memiliki peluang untuk melemah secara terbatas dalam rentang support 7.140 dan resistance 7.200, sambil merekomendasikan saham TKIM, INKP, MEDC, ELSA, LSIP, dan AALI.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.