Sri Mulyani: Dinamika Global Berdampak ke Kinerja APBN

KABARBURSA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut pada 2023 merupakan tahun yang diwarnai dengan berbagai dinamika global.

Menurut dia, dinamika tersebut meliputi ketegangan geopolitik, perlemahan ekonomi global, fenomena suku bunga higher for longer, inflasi yang tinggi, climate change, hingga disrupsi teknologi digital.

"Seluruh faktor ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja APBN dan perekonomian Indonesia," ungkap Menkeu dikutip dari akun instagram resmi miliknya, Jumat 29 Maret 2024.

Hal itu dikatakan Sri Mulyani usai menyampaikan laporan keuangan pemerintah pusat tahun 2023 ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Kamis, 28 Maret 2023.

Pada kunjungan itu, dia menjabarkan kinerja baik APBN secara keseluruhan di tahun 2023, terutama terkait pertumbuhan penerimaan negara.

Kondisi ini menunjukan aktivitas perekonomian Indonesia tetap terjaga di tengah ketidakpastian global dan efektivitas dari reformasi perpajakan yang terus ditingkatkan.

"Khusus untuk penerimaan pajak mencapai hattrick 3 kali berturut-turut diatas target APBN sejak tahun 2021, 2022 dan 2023. Ini adalah pencapaian yang sangat baik dari seluruh tim penerimaan negara," ujar Sri Mulyani.

Selain itu, capaian output strategis juga dikatakan Menkeu merupakan prestasi dalam pelaksanaan APBN 2023. Dalam hal ini peran APBN dalam melindungi masyarakat melalui program perlindungan sosial, anggaran pendidikan, anggaran kesehatan dan infrastruktur.

"Kami juga mengharapkan kerja sama dari seluruh Kementerian/lembaga dan instansi pemerintah untuk terus meningkatkan pengelolaan APBN di lingkungan K/L, serta mohon dukungan dari BPK untuk terus memberikan opini yang sesuai kualitas dari LKPP dan LKKL tentunya kita harapkan WTP untuk tahun 2023 agar betul-betul husnul khatimah dari BPK," jelas Sri Mulyani.

Sebagai penutup, Menkeu juga mengungkapkan bahwa Pemerintah bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merancang APBN tahun 2023 dengan sangat hati-hati agar APBN tetap sustainable. (Yog/Dev)