Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Industri Film Bergeliat, MVP Target 15 Produksi di 2024

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 28 March 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Industri Film Bergeliat, MVP Target 15 Produksi di 2024

KABARBURSA.COM - PT Tripar Multivision Tbk (RAAM) memiliki keyakinan tinggi terhadap pertumbuhan industri film di Indonesia untuk tahun 2024.

Menurut Direktur Keuangan Tripar Multivision, Vikas Sharma, perkembangan industri film, terutama film lokal, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dalam analisisnya, dia melihat adanya kenaikan minat terhadap film lokal dibandingkan dengan film internasional, yang merupakan indikasi positif bahwa penonton Indonesia lebih tertarik pada konten yang menggambarkan budaya mereka.

"Phenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Vietnam. Di banyak negara, kita melihat perubahan tren di mana orang lebih memilih konten lokal. Ini merupakan perkembangan yang sangat positif bagi pasar film Indonesia," ujar Vikas dalam wawancara, Kamis 28 Maret 2024.

Vikas juga menambahkan bahwa dia merasa optimis karena Indonesia secara perlahan mulai keluar dari zona tersebut. Tripar Multivision baru-baru ini merilis film "Kereta Berdarah" pada bulan Februari dan berhasil menarik lebih dari 1 juta penonton.

"Kami merilis film tersebut di Kamboja terlebih dahulu, yang merupakan pasar yang sangat penting bagi film Indonesia. Kemudian kami memperluas kehadiran film Indonesia ke Vietnam. Respons yang baik dari Vietnam menunjukkan bahwa mereka menerima film Indonesia dengan antusias," tambah Vikas.

Dengan tren yang positif ini, MVP menargetkan untuk memproduksi 12-15 film pada tahun 2024. Menurutnya, film horor adalah pilihan yang paling menjanjikan secara prospektif dan sangat disukai oleh penonton dalam negeri. Di antara semua genre yang diproduksi oleh MVP, film horor menjadi fokus utama produksi.

Sebelumnya, dalam upaya memaksimalkan ekspansi bisnisnya, RAAM telah menyiapkan investasi sekitar Rp 20 miliar-Rp 25 miliar untuk bisnis bioskop.

“Meskipun tren dan potensi pasar film di Indonesia meningkat, distribusi bioskop saat ini masih terpusat di Jakarta dan kota-kota besar. Kami menyadari pentingnya menjangkau penonton di kota-kota kecil dan menengah, oleh karena itu, kami berencana untuk meningkatkan jumlah bioskop di kota-kota Tingkat II dan Tingkat III," ungkapnya.