KABARBURSA.COM - Program replanting atau peremajaan sawit rakyat (PSR) masih menghadapi tantangan dalam pencapaian targetnya.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, realisasi rata-rata program PSR baru mencapai 50.000 hektare (ha) setiap tahunnya sejak diluncurkan pada tahun 2016.
Angka ini jauh di bawah target yang ditetapkan sebelumnya oleh Presiden, yaitu 180.000 ha per tahun.
"Realisasi program replanting sawit ini baru mencapai 331.007 ha sejak program ini diluncurkan," ujar Airlangga dalam Rakornas Rencana Aksi Perkebunan Sawit Berkelanjutan, Kamis 28 Maret 2024.
Padahal, PSR memiliki target luasan 180.000 ha setiap tahun di 21 provinsi sentral penghasil kelapa sawit.
Meskipun demikian, anggaran yang telah dialokasikan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sejak awal pelaksanaan program pada tahun 2016 mencapai Rp 9,25 triliun.
Untuk mendorong pencapaian target PSR, pemerintah berencana meningkatkan dana program PSR menjadi Rp 60 juta per ha dari sebelumnya Rp 30 juta per ha.
Selain itu, pemerintah juga akan menyederhanakan proses pengajuan PSR menjadi hanya 3 tahap, dibandingkan dengan sebelumnya yang memakan waktu 6 tahap.
"Harapannya mekanisme PSR bisa lebih singkat dan hanya memakan waktu 15 hari untuk diproses," tambah Airlangga.