KABARBURSA.COM - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong, Sulawesi Utara, menginisiasi program Mapalus Tumompaso yang melibatkan lebih dari 3.000 masyarakat rentan dalam pengembangan ekosistem ekonomi sirkular.
“Program ini bertujuan untuk menjawab tantangan lokal, seperti optimalisasi potensi masyarakat yang belum tersalurkan, pemanfaatan limbah sebagai sumber daya, dan kolaborasi antar-UMKM,” ujar General Manager PGE Area Lahendong, Albertus Novi Purwono dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 27 Maret 2024.
Program Mapalus Tumompaso berbasis potensi masyarakat sekitar di Tompaso Raya, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
PGE memprioritaskan pertumbuhan ekonomi sekaligus upaya perlindungan lingkungan dengan mengoptimalkan bahan baku, mengurangi limbah, dan emisi.
Ada empat kegiatan ekosistem ekonomi sirkular, seperti Usaha Desa Wisata (Sadewi), Kelompok Usaha Bersama Mandiri dan Berdaya Maria (Kubemada), Usaha Ternak dengan EBT, dan Bank Sampah Setor Jo.
Sadewi, misalnya, adalah gabungan masyarakat dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), yang menawarkan pengalaman bersantai di bean bag dengan pemandangan Danau Tondano dari lereng Gunung Soputan.
Bean bag tersebut diproduksi oleh Kubemada. Masyarakat menggunakan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber listrik untuk kegiatan tersebut, mengurangi penggunaan genset.
PGE Area Lahendong meraih Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, menjadi satu-satunya perusahaan di Provinsi Sulawesi Utara yang memperoleh penghargaan tersebut.
Albertus Novi menyebut aktivitas PGE Area Lahendong sebagai tonggak sejarah pengembangan energi panas bumi di wilayah timur Indonesia, dengan total kapasitas terpasang 120 MW dari enam unit PLTP yang menjadikan PGE andalan pasokan listrik untuk Sulawesi Utara dan Gorontalo.