Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Harga Komoditas Tekan PNBP, Setoran Turun 12,3{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12}

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 27 March 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Harga Komoditas Tekan PNBP, Setoran Turun 12,3{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12}

KABARBURSA.COM - Menurut Kementerian Keuangan (Kemenkeu), penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 93,5 Triliun hingga 15 Maret 2024.

Perolehan PNBP ini sudah setara 19{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Namun demikian, perolehan PNBP tersebut mengalami penurunan sebesar 12,3{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12}. Penurunan ini dipicu oleh turunnya harga komoditas.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa penurunan harga komoditas, terutama terlihat pada pendapatan PNBP Sumber Daya Alam (SDA) migas yang realisasinya mencapai Rp 17,8 triliun, atau mengalami penurunan 20,1{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} secara tahunan (YoY).

Penurunan ini disebabkan oleh moderasi harga minyak mentah Indonesia (ICP) karena peningkatan pasokan minyak mentah dari Amerika Serikat (AS). Selain itu, perubahan perkiraan permintaan minyak dan penundaan produksi juga berdampak.

Pada sektor SDA Migas, selain turunnya harga ICP, penurunan juga terjadi pada lifting minyak, sehingga penerimaan negara turun 20{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} menjadi Rp 17,8 triliun.

Trend serupa juga terjadi pada PNBP SDA non migas yang hanya mencapai Rp 22,4 triliun atau mengalami kontraksi sebesar 38,7{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} karena dipengaruhi oleh moderasi harga batubara dan penurunan volume produksi.

Meskipun demikian, realisasi PNBP non SDA menunjukkan kinerja yang cukup baik. Sebagai contoh, komponen kekayaan negara dipisahkan (KND) mencatat pendapatan sebesar Rp 6,8 triliun atau setara 7,9{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} dari APBN 2024.

Peningkatan signifikan ini terutama disebabkan oleh setoran dividen interim BUMN perbankan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Selanjutnya, pendapatan PNBP lainnya turun menjadi Rp 33,4 triliun atau mengalami penurunan 3,2{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan PNBP K/L, terutama dari pendapatan jasa tenaga, pekerjaan, dan informasi.

Terakhir, pendapatan dari Badan Layanan Umum (BLU) mencapai Rp 13,1 triliun, dengan kenaikan 51,1{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12}, terutama dari pendapatan jasa layanan rumah sakit dan pendidikan.