Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Industri Makanan & Minuman Pulih, Ekonomi Indonesia Bangkit

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 27 March 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Industri Makanan & Minuman Pulih, Ekonomi Indonesia Bangkit

KABARBURSA.COM - Industri makanan dan minuman memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, sebagai sektor strategis yang memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri nonmigas sebesar 39,10 persen dan PDB nasional sebesar 6,55 persen pada tahun 2023.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa industri makanan dan minuman berhasil pulih setelah mengalami dampak dari pandemi COVID-19, dengan pertumbuhan positif sebesar 4,47 persen pada tahun yang sama.

“Sektor ini juga mencatat kinerja yang luar biasa dalam ekspor dengan mencapai nilai US$41,70 miliar pada tahun 2023, serta masih mempertahankan surplus neraca dagang sebesar US$25,21 miliar,” kata Agus Gumiwang di Jakarta, Selasa, 26 Maret 2024.

Investasi di sektor industri makanan dan minuman juga terus tumbuh, mencapai Rp85,10 triliun pada tahun 2023, menunjukkan minat yang tinggi dari investor nasional dan global.

Agus Gumiwang juga menjelaskan bahwa persediaan komoditas pokok seperti gula, minyak goreng, tepung terigu, jagung, dan bahan baku daging masih aman untuk 1-1,5 bulan ke depan, menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri 2024. Hal ini juga berlaku untuk air minum dalam kemasan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dia menjelaskan, untuk memperkuat keamanan pangan dalam negeri, pemerintah mengembangkan sumber alternatif seperti sagu.

“Lahan sagu yang luas di Indonesia, mencapai 5,5 juta hektar, memiliki potensi besar untuk menghasilkan pati sagu yang dapat digunakan sebagai bahan pangan utama nasional,” tuturnya.

Produk olahan sagu, seperti beras analog sagu, juga dianggap sebagai alternatif yang baik untuk mengatasi kelangkaan beras, dengan keunggulan kandungan resistance starch yang tinggi dan kadar glikemiks indeks yang rendah yang bermanfaat untuk pencegahan diabetes. (yog/adi)