KABARBURSA.COM - Perbankan mengharapkan pertumbuhan penyaluran kredit korporasi akan tetap positif di tahun ini, khususnya setelah berakhirnya masa pemilihan umum (Pemilu).
EVP Corporate Communication PT Bank Central Asia Hera F Haryn pertumbuhan kredit perbankan nasional di tahun 2024 diprediksi akan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih resilient.
BCA menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 9-10{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} pada tahun ini, didukung oleh likuiditas yang memadai. Bank ini optimistis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit ke berbagai sektor dan akan bertindak secara pruden di tahun 2024.
Pada catatan kredit korporasi, BCA mencatat pertumbuhan sebesar 15,0{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} secara tahunan, dengan kontribusi terbesar dari sektor jasa keuangan hingga transportasi dan logistik.
Sementara itu, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah Kris Indriati, menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit korporasi sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang positif, melebihi pertumbuhan penyaluran kredit industri perbankan pada 2023.
Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit korporasi sebesar 9-10{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} di tahun ini, dengan dukungan dari sektor retailer, alutsista, financial services, dan pertambangan, serta penerapan kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan.
Sementara itu, PT Bank HSBC Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit korporasi sebesar 8-9{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} pada tahun ini. Riko Tasmaya, Managing Director dan Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia, menjelaskan bahwa segmen wholesale banking akan menjadi penopang pertumbuhan kredit korporasi, terutama pada semester II/2024.
HSBC Indonesia memperkirakan faktor pendorong pertumbuhan kredit korporasi adalah masuknya investasi asing dan aktivitas ekspor-impor.
Dalam mendongkrak kredit korporasi, HSBC Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi, termasuk pendekatan ke ekosistem baterai kendaraan listrik, kesehatan, ekonomi digital, dan ESG.
Data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa kebutuhan pembiayaan korporasi meningkat pada Februari 2024, dengan pertumbuhan terutama pada lapangan usaha pertanian, informasi dan komunikasi, serta real estate.
BI memproyeksikan peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Mei 2024, terutama pada sektor informasi dan komunikasi, industri pengolahan, serta penyedia makanan dan minuman.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.