KABARBURSA.COM - Sejumlah pelaku ritel di Bali menghadapi rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} menjadi 12{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} pada 2025 tanpa kekhawatiran yang berlebihan.
Vice President Sales and Operations ACE, Rinekso Widyanto, mengatakan bahwa mereka melihat rencana kenaikan PPN dengan sikap positif.
“Saat PPN naik dari 10 ke 11{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12}, kami melihat bahwa daya beli masyarakat tetap bagus,” kata di Kuta, Kabupaten Badung Bali, Selasa, 26 Maret 2024.
Pihak ACE optimistis bahwa kondisi perekonomian baik nasional maupun daerah akan tetap tumbuh, yang akan mendorong daya beli masyarakat.
Andry Sitania, General Manager Mal Bali Galeria, juga menyatakan bahwa rencana kenaikan PPN tidak menghalangi rencana ekspansi bisnis mereka. Salah satu langkahnya adalah perluasan gedung baru dua lantai untuk menampung 20 gerai dan wahana hiburan seluas 10 ribu meter persegi di mal tersebut.
“Meskipun ada rencana kenaikan PPN, minat masyarakat untuk berbelanja di pusat ritel secara langsung tetap tinggi,” ujar Andry.
Gita Sunarwulan, General Manager Beachwalk, mengakui bahwa permintaan untuk menyewa gerai di pusat perbelanjaannya terus meningkat.
Namun demikian, para pelaku usaha di Bali berharap adanya stimulus yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan kinerja sektor pariwisata agar tetap stabil.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga menegaskan bahwa dunia usaha tidak perlu khawatir dengan rencana kenaikan PPN menjadi 12{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} pada 2025. Menurutnya, kenaikan ini lebih untuk memperkuat fiskal dan menggeliatkan ekonomi nasional.
Rencana kenaikan PPN telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), dimana tarif PPN yang sebelumnya 10{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} naik menjadi 11{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} pada 1 April 2022, dan direncanakan naik lagi menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025. (*/adi)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.