VP Corporate Communication TLKM, Andri Herawan Sasoko, menyatakan bahwa perlambatan pertumbuhan pendapatan konsolidasian tersebut disebabkan oleh persaingan yang semakin ketat di sektor telekomunikasi, terutama dengan munculnya perusahaan-perusahaan digital baru.
Pada tahun 2023, TLKM mencatatkan pendapatan konsolidasian sebesar Rp149,22 triliun, naik hanya 1,29{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} dari tahun sebelumnya. Hal serupa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, di mana pertumbuhan pendapatan juga rendah: 2,86{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} pada tahun 2022 dan 4,9{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} pada tahun 2021.
Meskipun demikian, laba bersih TLKM tumbuh secara impresif, mencapai angka dua digit sepanjang tahun 2023. Laba bersih perusahaan tersebut mencapai Rp24,56 triliun, meningkat 18,23{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Direktur Utama TLKM, Ririek Adriansyah, menyatakan bahwa kenaikan laba tersebut sejalan dengan strategi dan transformasi bisnis perseroan dengan implementasi 5 bold moves. Laba tersebut juga didorong oleh pertumbuhan segmen mobile dan consumer, Telkomsel, yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp102,4 triliun.
Telkomsel berhasil meningkatkan pangsa pasar dengan jumlah pelanggan mobile mencapai 159,3 juta dan pelanggan IndiHome residensial (B2C) mencapai 8,7 juta pada akhir tahun 2023. Selain itu, segmen Wholesale dan International juga mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 9,6{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} secara tahunan.
Pendapatan dari bisnis data center Telkom Group juga mengalami pertumbuhan, dengan 32 data center yang tersebar di empat negara dan rata-rata utilisasi hingga 70{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12}.