KABARBURSA.COM - Perubahan pola transaksi perbankan yang semakin menuju ke arah digital merupakan fenomena yang semakin berkembang, terutama didorong oleh kebiasaan baru dalam era pandemi Covid-19. Aktivitas perbankan yang semakin jarang dilakukan secara fisik melalui ATM telah memicu penurunan jumlah penggunaan kartu ATM.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mengalami penurunan sebesar 8,81{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai Rp566,65 triliun. Sementara itu, transaksi berbasis digital mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai Rp5.103 triliun dengan pertumbuhan tahunan sebesar 19,72{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} yoy.
Nilai transaksi uang elektronik juga mengalami peningkatan yang mencolok, mencapai Rp80,03 triliun dengan pertumbuhan sebesar 44,24{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} yoy. Pencapaian yang cukup menonjol juga terjadi pada transaksi melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang meningkat sebesar 161,51{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} yoy dan mencapai Rp32,27 triliun.
Semua ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mengadopsi transaksi perbankan dan keuangan secara digital, terutama karena kemudahan, keamanan, dan kenyamanan yang ditawarkan. Bank Indonesia juga telah berperan aktif dalam mempercepat digitalisasi sektor perbankan, yang turut mendorong pertumbuhan pesat transaksi digital di Indonesia. "Dengan jumlah pengguna 46,98 juta dan jumlah merchant 31,27 juta," papar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers usai Rapat Dewan Gubernur BI pada Rabu 20 Maret 2024.
Tren penurunan jumlah ATM yang tersedia dari bank-bank besar di Indonesia mencerminkan perubahan pola transaksi perbankan menuju digitalisasi yang semakin pesat.
Tren penurunan jumlah ATM ini mencerminkan perubahan perilaku masyarakat dalam melakukan transaksi ke arah digitalisasi. Bank-bank besar seperti Bank BNI, Bank BRI, dan Bank Mandiri telah mengurangi jumlah ATM mereka sebagai bagian dari adaptasi terhadap perubahan tersebut.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.