Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Uang Digital Semakin Masif, Populasi ATM Kian Menyusut

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 25 March 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Uang Digital Semakin Masif, Populasi ATM Kian Menyusut

KABARBURSA.COM - Perubahan pola transaksi perbankan yang semakin menuju ke arah digital merupakan fenomena yang semakin berkembang, terutama didorong oleh kebiasaan baru dalam era pandemi Covid-19. Aktivitas perbankan yang semakin jarang dilakukan secara fisik melalui ATM telah memicu penurunan jumlah penggunaan kartu ATM.

Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mengalami penurunan sebesar 8,81{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai Rp566,65 triliun. Sementara itu, transaksi berbasis digital mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai Rp5.103 triliun dengan pertumbuhan tahunan sebesar 19,72{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} yoy.

Nilai transaksi uang elektronik juga mengalami peningkatan yang mencolok, mencapai Rp80,03 triliun dengan pertumbuhan sebesar 44,24{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} yoy. Pencapaian yang cukup menonjol juga terjadi pada transaksi melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang meningkat sebesar 161,51{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} yoy dan mencapai Rp32,27 triliun.

Semua ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mengadopsi transaksi perbankan dan keuangan secara digital, terutama karena kemudahan, keamanan, dan kenyamanan yang ditawarkan. Bank Indonesia juga telah berperan aktif dalam mempercepat digitalisasi sektor perbankan, yang turut mendorong pertumbuhan pesat transaksi digital di Indonesia. "Dengan jumlah pengguna 46,98 juta dan jumlah merchant 31,27 juta," papar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers usai Rapat Dewan Gubernur BI pada Rabu 20 Maret 2024.

Tren penurunan jumlah ATM yang tersedia dari bank-bank besar di Indonesia mencerminkan perubahan pola transaksi perbankan menuju digitalisasi yang semakin pesat.

  1. Bank BNI (BBNI):

    • Jumlah ATM pada Desember 2023: 13.390 unit
    • Jumlah ATM tutup sepanjang tahun 2023: 2.735 unit
    • Total ATM tutup sejak 2019 hingga 2022: 5.735 unit

  2. Bank BRI (BBRI):

    • Jumlah ATM pada Desember 2023: 12.263 unit
    • Jumlah ATM tutup sepanjang tahun 2023: 1.600 unit
    • Total ATM tutup sejak 2019 hingga 2022: 5.321 unit

  3. Bank CIMB Niaga:

    • Jumlah ATM pada Desember 2023: 3.893 unit
    • Jumlah ATM tutup sepanjang tahun 2023: 314 unit

  4. Bank Danamon (BDMN):

    • Jumlah ATM pada Desember 2023: Data tidak disediakan
    • Jumlah ATM tutup sepanjang tahun 2023: Jumlah ATM tutup tidak disediakan, namun disebutkan menutup ratusan unit ATM.

  5. Bank Mandiri (BMRI):

    • Jumlah ATM pada Desember 2023: 12.906 unit
    • Jumlah ATM tutup sepanjang tahun 2023: 121 unit
    • Total ATM tutup sejak 2019 hingga 2022: 5.364 unit

Tren penurunan jumlah ATM ini mencerminkan perubahan perilaku masyarakat dalam melakukan transaksi ke arah digitalisasi. Bank-bank besar seperti Bank BNI, Bank BRI, dan Bank Mandiri telah mengurangi jumlah ATM mereka sebagai bagian dari adaptasi terhadap perubahan tersebut.