KABARBURSA.COM - Tantangan di sektor pangan terus berlanjut dengan bergantinya pola cuaca. Setelah menghadapi fenomena El-Nino, Indonesia kini dihadapkan pada ancaman badai La Nina atau musim hujan ekstrem.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rachmi Widiriani, mengakui bahwa anomali cuaca ini berpotensi mempengaruhi ketersediaan pasokan pangan, terutama produk hortikultura.
Untuk menghadapi tantangan ini, Bapanas telah menyiapkan serangkaian langkah strategis agar ketahanan pangan tidak terganggu dan harga pangan tetap terkendali. "Strategi utama kami adalah menjaga ketersediaan pangan dalam negeri antar waktu dan antar wilayah," ujar Rachmi dikutip Senin 25 Maret 2024.
Dalam kondisi seperti ini, Bapanas bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan manajemen air, rekayasa lingkungan, serta menyediakan input dan teknologi bagi petani agar produksi pertanian tetap berjalan.
Langkah selanjutnya adalah memperkuat logistik pangan dengan meningkatkan fasilitas penyimpanan dan distribusi stok dari daerah surplus ke daerah defisit. "Untuk komoditas yang harus diimpor seperti bawang putih dan kedelai, kami akan mempercepat kedatangannya dan mengelolanya sebagai stok strategis," jelas Rahmi.
Di jangka menengah hingga panjang, Bapanas akan menerapkan adaptasi teknologi budidaya dan teknologi penyimpanan yang sesuai untuk membantu melindungi produk hortikultura dari dampak buruk cuaca.
Dengan demikian, ketika produktivitas petani mengalami penurunan akibat anomali cuaca, pemerintah masih memiliki cadangan stok yang cukup untuk didistribusikan ke seluruh wilayah.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa fenomena El-Nino akan berakhir pada periode Mei-Juli 2024, digantikan oleh La Nina dalam skala rendah pada periode Juli-September 2024.
Potensi kehadiran La Nina ini diperkirakan akan berdampak pada sektor pertanian, terutama pada komoditas hortikultura.
Koordinator Bidang Analis Variabilitas Iklim BMKG, Supari, menambahkan, "Meskipun untuk padi mungkin akan lebih baik, namun hortikultura akan berdampak jika curah hujan berlimpah."