KABARBURSA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk mendukung semua program kerja literasi dan inklusi keuangan yang telah disiapkan dan untuk dicapai oleh Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI).
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyatakan bahwa dalam kerangka waktu lima tahun ke depan, salah satu ketua harian dari Komite Nasional Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan (KNLIK) ialah OJK.
"Karena itu, kami secara khusus ingin melanjutkan upaya peningkatan inklusi dan literasi edukasi ini lebih semakin berkualitas lagi," kata Mahendra di Jakarta, Jumat, 22 Maret 2024.
Tujuannya, tutur Mahendra, OJK berupaya memperlebar dan memperluas target inklusi keuangan yang telah ditetapkan, baik pada tingkat inklusi maupun diskusi, untuk tahun 2024.
"Dalam arti kepemilikan rekening ataupun akses kepada lembaga jasa keuangan maupun literasinya. Dalam arti tidak diam atau pasif, tetapi aktif. Ke depannya kami juga ingin melihat kualitas dari inklusi tadi semakin meningkat, baik untuk pembiayaan atau untuk kegiatan keuangan lainnya," ujarnya.
Sebelumnya dikabarkan Kabar Bursa, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyampaikan tingkat inklusi keuangan mengalami peningkatan.
“Tingkat inklusi keuangan terus mengalami peningkatan sejak ditetapkannya SMPKI tahun 2016 dengan peningkatan rata-rata per tahun sebesar 3 poin persentase,” ujar dia dalam Rapat Koordinasi DNKI di Jakarta, Jumat, 22 Maret 2024.
Airlangga menyebut pada 2023 tingkat inklusi keuangan Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, lebih tinggi dari tahun lalu yakni 85,1 persen, dan lebih tinggi dari target yaitu 88 persen.
Walaupun tingkat inklusi telah mencapai target, Airlangga mengakui masih ada beberapa tantangan yang dihadapi.
Di antaranya, kata dia, masih adanya kesenjangan antara tingkat inklusi dan literasi sebesar 35,4 persen. (ari/prm)