KABARBURSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa kolaborasi eksplorasi laut antara Indonesia dan China di Palung Jawa memiliki potensi untuk mengungkap rahasia tersembunyi dari dasar laut Indonesia.
"Ini sangat penting untuk dilakukan. Barangkali kita dapat menemukan jenis material baru untuk pengobatan, atau bahkan spesies biota yang belum pernah ditemukan sebelumnya," ujar Luhut saat membuka China-Indonesia Joint Dive Expedition to Java Trench di Jakarta, Jumat 22 Maret 2024.
Luhut menekankan bahwa kerja sama eksplorasi antara Indonesia dan China ini merupakan sebuah tonggak bersejarah karena dapat menjelajahi wilayah terdalam di Indonesia. "Sebelumnya, kita tidak memiliki fasilitas untuk melakukannya, sehingga kita sangat beruntung dengan adanya kolaborasi ini," tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa meskipun 75 persen wilayah Indonesia terdiri dari laut, hanya 19 persen yang telah dipetakan, dan sebagian kecil yang dieksplorasi. "Sebanyak 62 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir, sebagian besar di antaranya termasuk dalam kategori miskin. Oleh karena itu, kami berupaya keras untuk mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah di wilayah tersebut, salah satunya melalui pengembangan rumput laut," paparnya.
Luhut menyoroti kekayaan potensi laut dalam Indonesia. Ia mencontohkan Laut Banda, yang memiliki kedalaman hingga 7.440 meter, hampir setinggi Gunung Everest. Sementara itu, Palung Jawa memiliki kedalaman hingga 7.140 meter.
"Kolaborasi yang solid sangat penting. Jika kita tidak melakukannya, pihak lain mungkin akan melakukannya dan kita tidak akan mendapatkan apapun. Kolaborasi ini akan memberikan manfaat bagi kedua negara, dan tanpa melakukannya kita akan semakin tertinggal," tegasnya.
Dia juga mengkhawatirkan temuan plastik di wilayah laut dalam yang dapat berdampak negatif di masa depan, terutama bagi kesehatan ibu hamil dan perkembangan anak.
Lebih lanjut, Menko Maritim dan Investasi menegaskan bahwa kolaborasi eksplorasi antara Indonesia dan China juga akan memperkuat sektor pendidikan dan akademik dengan melibatkan Institut Pertanian Bogor dan Universitas Indonesia untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
"Kolaborasi bisa dilakukan dengan siapa pun, selama itu membawa kebaikan bagi Indonesia. Yang penting, kedua belah pihak yang berkolaborasi bisa mendapatkan manfaatnya," tandasnya.
Luhut mengucapkan terima kasih kepada pemerintah China atas kerja sama yang telah terjalin dan berharap untuk memperluas kolaborasi di bidang lainnya, seperti pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang sedang dilakukan oleh Universitas Tsinghua dan Indonesia.