KABARBURSA.COM - Para investor, terutama yang baru mengenal dunia investasi, sering kali disarankan untuk melakukan diversifikasi portofolio guna mengurangi risiko dan kerugian. Diversifikasi ini memastikan alokasi dana tidak hanya terpaku pada satu instrumen saja, dengan mempertimbangkan tingkat risiko dan keamanan dari setiap instrumen yang dipilih.
Co-CEO Reku Jesse Choi menekankan bahwa diversifikasi investasi ke berbagai instrumen dapat menjadi strategi yang cerdas untuk memaksimalkan prospek di berbagai kelas aset, sekaligus menyeimbangkan risiko investasi. Ia juga optimis terhadap iklim investasi di Indonesia serta pasar global saat ini. "Diversifikasi menjadi semakin penting, terutama menghadapi situasi yang tidak dapat diprediksi seperti yang terjadi di pasar global, termasuk aset kripto. Momentum seperti Bitcoin Halving, yang dijadwalkan pada bulan April mendatang dan bertepatan dengan momen Ramadan dan Lebaran, diproyeksikan akan memberikan dampak positif pada aset kripto," katanya.
Di pasar global, khususnya aset kripto, kata Jesse, Bitcoin tengah menunjukkan tren bullish yang signifikan, bahkan mencatatkan All-Time-High di Indonesia. "Antusiasme terhadap Bitcoin Halving juga semakin meningkat di kalangan investor. Selain itu, pasar saham Amerika Serikat (AS) juga menunjukkan kinerja positif melalui Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average yang baru-baru ini mencetak rekor tertinggi," jelasnya.
Secara historis, setiap kali Bitcoin mengalami halving, terjadi peningkatan harga yang signifikan. Sebagai contoh, pada halving tahun 2023, harga Bitcoin meningkat hingga 93,1 kali lipat, setara dengan 164 juta Rupiah. Hal yang serupa terjadi pada halving tahun 2017 dan 2021, di mana harga Bitcoin meningkat masing-masing 30,1 kali dan 7,8 kali lipat, mencapai level yang mengesankan. "Meskipun nilai aset kripto cenderung fluktuatif, namun secara keseluruhan, tren nilai tersebut menunjukkan peningkatan seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, diversifikasi investasi menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi keuntungan dalam jangka panjang," ungkapnya.
Chief Compliance Officer (CCO) Reku, Robby, menyoroti bahwa masih banyak masyarakat yang ragu untuk berinvestasi dalam aset kripto karena kekhawatiran akan keamanan. Reku, sebagai bursa aset kripto terkemuka di Indonesia, berkomitmen untuk menjaga kepercayaan pengguna melalui inovasi dan kolaborasi dengan regulator serta pemangku kepentingan lainnya.
Sebagai pionir dalam industri aset kripto, Reku menghadirkan Portal Transparansi dan terus berupaya menciptakan lingkungan investasi yang sehat dan terpercaya. Dengan regulasi yang sesuai dan dukungan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), Reku memberikan akses mudah, aman, dan legal bagi pengguna untuk berinvestasi, membeli, dan menjual aset kripto. Dengan berbagai koin dan token berkualitas, dukungan pelanggan 24/7, serta proses transaksi yang cepat dan terjangkau, Reku menjadi pilihan utama bagi para investor kripto.