KABARBURSA.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah tengah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah China di sektor pariwisata dan pengembangan sumber daya manusia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk menggenjot perekonomian daerah dan memperkuat hubungan yang sudah terjalin baik dengan Pemerintah China.
Konsulat Jenderal China melakukan kunjungan ke Semarang, Selasa, 20 Maret 2024, dalam upaya meningkatkan kerja sama yang telah berlangsung cukup lama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Selama periode 2019-2023, China masuk dalam lima besar dalam realisasi investasi di Jawa Tengah dengan nilai investasi mencapai US$5,54 juta,” kata Sumarno dalam siaran persnya secara tertulis, Rabu, 20 Maret 2024.
Sumarno berharap akan adanya kerja sama yang lebih luas dan intensif dengan Tiongkok, terutama mengingat program dari RRT (China) untuk meningkatkan jumlah penduduk kelas menengah ke atas.
Pihaknya melihat bahwa bangkitnya kelas menengah di Tiongkok dapat memberikan peluang bisnis yang besar di Jawa Tengah, khususnya dalam sektor pariwisata.
Sumarno juga menyoroti bahwa setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah memiliki destinasi wisata unggulan yang dapat menarik perhatian masyarakat menengah Tiongkok.
Menurut Sumarno, berwisata menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat ekonomi menengah sehingga potensi ini akan dioptimalkan melalui peningkatan kerja sama di sektor pariwisata, terutama di kawasan Candi Borobudur, Pulau Karimunjawa, dan kawasan dataran tinggi Dieng.
Selain sektor pariwisata, Sumarno juga mencatat bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan China sudah bekerja sama di bidang investasi industri dan pengembangan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan.
“Kerja sama ini dilakukan dalam bentuk pemberdayaan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai industri di China,” ungkapnya.
Konsul Jenderal China, Xu Yong, menyatakan kesediaannya untuk memajukan kerja sama yang sudah terjalin, termasuk kerja sama yang belum terealisasi antara kedua pihak.
Xu Yong menilai bahwa Jawa Tengah memiliki prospek yang sangat baik karena lokasinya yang strategis, transportasinya yang baik, dan iklim usaha yang kondusif.
Selain itu, sektor pendidikan juga dianggap penting dalam pengembangan kerja sama kedua negara, dengan harapan bahwa pendidikan berkualitas tinggi antara kedua negara dapat meningkatkan kerja sama yang berkualitas tinggi pula antara kedua negara.
Xu Yong juga menyebut bahwa provinsi-provinsi seperti Guangxi dan Fujian di China tertarik untuk melakukan pertukaran pemuda dan kerja sama dengan SMK di Jawa Tengah. (*/adi)